Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Abaikan Kematian Khadafy

Kompas.com - 23/10/2011, 06:31 WIB

Perserikatan Bangsa-Bangsa meminta agar cara kematian Khadafy diusut. Amerika Serikat secara formal juga menuntut pengusutan kematian Khadafy.

Warga tak menghiraukan seruan itu. ”Anda tahu, lebih bagus dia sudah tiada. Anda ingin tahu mengapa? Karena dia masih punya penolong dan para penolong itu akan melanjutkan penyerangan terhadap kami,” kata Mohammad, seorang pilot.

Warga di Misrata amat membenci Khadafy karena kota tersebut paling menderita dibandingkan dengan kota mana pun di Libya selama aksi pemberontakan. Pasukan Khadafy mengepung kota itu selama berbulan-bulan dan membombardir gedung-gedung, termasuk rumah sakit, dengan artileri.

Komandan militer di Misrata juga menegaskan tidak akan ada penyelidikan atas kematian Khadafy. Namun, Ketua NTC dan Pemimpin Interim Libya Mustafa Abdel Jalil mengatakan, investigasi kematian Khadafy diselidiki setelah desakan kelompok hak asasi manusia (HAM) meminta hal itu.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner mengatakan, NTC sedang mengupayakan penyelidikan tentang cara kematian Khadafy. ”Jelas, kami meminta penyelidikan mengenai hal itu,” kata Toner setelah kelompok HAM mendesak hal itu. Ia menambahkan, NTC harus menghargai siapa pun secara manusiawi.

Namun, diduga kuat pernyataan Toner itu hanya sebuah ucapan verbal. Masalahnya, kematian Khadafy dalam pertempuran terakhir di Sirte juga tidak lepas dari bantuan serangan udara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Di samping itu, kematian Khadafy juga sepertinya mendapatkan dukungan internasional. Sehari sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon dengan jelas menyebutkan bahwa kematian Khadafy sekaligus merupakan pertanda transisi historis dalam pemerintahan baru Libya.

Penyelidikan menjadi simpang siur setelah komandan militer menolak penyelidikan. ”Tidak akan ada penyelidikan, kapan pun,” kata juru bicara Dewan Militer Misrata, Fathi al-Bashaagha. ”Tidak akan ada yang mau membuka jenazahnya.”

Ketua PBB untuk Urusan HAM Navi Pillay terus mendesak dilakukannya penyelidikan. ”Masalahnya, penyebab kematian Khadafy belum jelas,” kata Rupert Colville, juru bicara Ketua PBB untuk Urusan HAM itu. ”Harus ada penyelidikan tentang apa yang terjadi,” lanjutnya.

Claudio Cordone, Direktur Senior Amnesty International, mengatakan, Khadafy dibunuh setelah ditangkap dan tindakan itu bisa dikategorikan sebagai perbuatan kriminal dan pelakunya harus diadili.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com