Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Ikrarkan Perang Baru di Pakistan

Kompas.com - 21/10/2011, 15:00 WIB

PESHAWAR, KOMPAS.com — Pemimpin Taliban yang berbasis di Afganistan, Maulvi Fazlullah, bersumpah untuk kembali ke Pakistan guna berperang di bekas benteng pertahanannya di Lembah Swat. Ia meragukan ketulusan Pemerintah Pakistan dalam melakukan pembicaraan damai dengan gerilyawan.

"Kami mengorbankan hidup kami, meninggalkan rumah dan desa-desa demi tegaknya syariah (hukum Islam), dan akan melakukan apa pun yang kami bisa bagi pelaksanaan syariah di wilayah Malakand serta sebagian Pakistan," kata juru bicaranya, Ahmad Sirajuddin.

Ancaman Taliban itu dilontarkan pada saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton dan petinggi militer AS serta  pemimpin intelijen negara itu menyampaikan peringatan keras kepada Pakistan untuk menindak keras kelompok militan. Keberadaan kelompok militan menjadi masalah berat yang menegangkan dan menggelisahkan hubungan antara kedua negara sekutu itu.

Hillary, Kamis (20/10/2011), mengadakan pembicaraan blak-blakan dengan Pakistan dengan tujuan meningkatkan tekanan atas Islamabad agar melucuti tempat-tempat persembunyian Taliban di wilayahnya. Menlu AS itu, yang didampingi Direktur CIA David Petraeus dan perwira senior militer AS Martin Dempsey, bertemu selama empat jam dengan para pemimpin sipil dan militer Pakistan di kediaman Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani di Islamabad.

Pihak Pakistan termasuk Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Ashfaq Kayani, Kepala Intelijen Antar-Lembaga (ISI) Ahmad Shuja Pasha, Menteri Luar Negeri Hina Rabbani Khar, dan Menteri Keuangan Abdul Hafeez Sheikh hadir dalam pertemuan tersebut. "Kami bermaksud mendorong Pemerintah Pakistan agar mereka bersedia dan dapat bekerja sama dengan kami untuk melenyapkan tempat persembunyian dan ancaman yang berlanjut ke seberang perbatasan di Afganistan," kata Hillary dalam pembicaraan dengan Presiden Afganistan Hamid Karzai.

Ia memperingatkan gerilyawan bahwa "kami akan memburu kalian ke tempat persembunyian kalian" di kedua wilayah perbatasan Afganistan-Pakistan, dan mengonfirmasi operasi AS terhadap jaringan gerilyawan fanatik Haqqani, yang dituduhnya melancarkan serangan paling kejam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com