Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tewasnya Khadafy

Kompas.com - 21/10/2011, 10:27 WIB

MOAMMAR Khadafy sudah dalam pelarian selama berbulan-bulan saat para pejuang oposisi yang dibantu serangan udara NATO mendesak dia dan para pendukungnya dari Tripoli, ibu kota Libya, dan wilayah-wilayah lain yang jadi benteng pertahanannya. Kamis (20/10/2011), hidup pemimpin Libya yang berkuasa selama empat dekade itu berakhir juga di sekitar tempat dia memulai hidupnya, yaitu di Sirte, kota pesisir tempat kelahirannya.

Berikut adalah sebuah timeline sejumlah momen penting menjelang ajal Khadafy, yang berasal dari keterangan Perdana Menteri interim Libya, Mahmoud Jibril, sejumlah pejabat Dewan Transisi Nasional (NTC), dan sumber-sumber lainnya.

* Setelah mengambil alih kota Bani Walid awal pekan ini, para pejuang Dewan Transisi Nasional Libya mengalihkan perhatian mereka pada Sirte, yang merupakan basis terakhir para loyalis Khadafy.

* Jet-jet tempur Perancis dan sebuah pesawat tak berawak AS, Predator, menembakkan rudal Hellfire guna menyerang sebuah konvoi besar di dekat Sirte pada Kamis pagi, kata seorang pejabat Pertahanan AS. Pejabat itu tidak dapat mengatakan apakah Khadafy yang ditargetkan. Namun seorang pejabat senior NATO mengatakan, Khadafy merupakan bagian dari konvoi itu tetapi selamat dari serangan tersebut.

* Kamis sekitar tengah hari, para pejabat Dewan Transisi Nasional mengumumkan, para pejuangnya telah menguasai Sirte, meski masih ada sejumlah kantong perlawanan yang belum dikuasai. Tidak ada keterangan resmi tentang Khadafy.

* Kamis siang, Jibril mengatakan Khadafy ditangkap dalam keadaan hidup dan dalam kondisi kesehatan yang baik di Sirte.

* Menurut Ali Aujali, Duta Besar Libya untuk Amerika Serikat, para tentara menemukan Khadafy pada siang hari itu di sebuah saluran drainase besar di Sirte. Reporter Daily Telegraph, Ben Petani, di Sirte menceritakan kepada Anderson Cooper dari CNN bahwa saluran itu lebarnya sekitar 3 kaki atau 91 cm dan penuh dengan sampah dan pasir.

* Jibril mengatakan, Khadafy masih hidup dan dalam keadaan sehat ketika dia ditangkap.

* Khadafy tidak melawan ketika ditangkap.

* Saat itu, ia mengenakan singlet dan celana serta membawa sebuah pistol.

* Selagi dipindahkan ke sebuah kendaraan yang menuju Misrata, Jibril mengatakan, Khadafy tertembak di lengan kanan.

* Gambar video yang buram yang ditayangkan jaringan televisi satelit Arab menunjukkan Khadafy yang berlumuran darah tapi masih hidup diseret ke sebuah truk.

* Akhirnya, pasukan Dewan Transisi Nasional memasukan Khadafy ke dalam kendaraan. Saat kendaraan itu melaju, baku tembak meletus yang melibatkan pasukan Dewan Transisi Nasional dengan mereka yang setia kepada Khadafy.

* Khadafy terperangkap dalam baku tembak dan ditembak di kepala.

* Menurut Jibril, yang mengutip keterangan petugas medis, Khadafy tewas beberapa saat sebelum tiba di rumah sakit. Sebuah Video menunjukkan Khadafy tewas dengan sebuah luka di kepala.

* Di rumah sakit, sampel DNA diambil -termasuk darah dan air liur- yang memastikan bahwa orang yang tewas itu memang Moammar Khadafy.

* Perwakilan Dewan Transisi Nasioal mengontak Mahkamah Kejahatan Internasional, yang telah mendakwa Khadafy dengan kejahatan perang. Setelah mengirim laporan petugas medis dan foto, Mahkamah Kejahatan Internasional memberi ijin kepada pemerintah Libya untuk menguburkan Khadafy.

* Segera setelah berita tewasnya Khadafy tersebar pada Kamis sore, kerumunan orang di seluruh Libya terlibat dalam perayaan kematiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com