Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertukaran Tawanan Berjalan Mulus

Kompas.com - 19/10/2011, 03:33 WIB

MUSTHAFA ABD RAHMAN

Kairo, Kompas - Serdadu Israel Sersan Gilad Shalit berharap pembebasan dirinya dan ratusan tawanan Palestina di Israel menjadi awal dari perdamaian dan kerja sama antara Palestina dan Israel. Shalit juga mengharapkan ribuan tawanan Palestina lain segera menyusul dibebaskan.

Pernyataan Shalit itu diberikan dalam wawancara eksklusif dengan sebuah stasiun televisi Mesir sesaat setelah diserahterimakan dari pihak Hamas di Jalur Gaza ke dinas intelijen Mesir, Selasa (18/10). Rekaman wawancara tersebut langsung disiarkan beberapa menit setelah pihak Israel menyatakan Shalit telah pulang ke Israel.

”Saya sangat emosional. Sudah lama saya tak berjumpa orang- orang, saya rindu keluarga saya. Saya rindu berjumpa orang- orang dan berbicara dengan mereka,” tutur Shalit, yang terlihat lelah dan bingung, meski dinyatakan dalam kondisi sehat.

Saat ditanya pendapatnya tentang keberadaan lebih dari 5.000 warga Palestina yang masih ditahan di Israel, Shalit mengaku sangat bahagia jika para tawanan itu dibebaskan. ”Saya akan sangat bahagia jika mereka semua dibebaskan, jadi mereka bisa pulang ke keluarga dan tanah mereka. Saya berharap kesepakatan ini menjadi awal perdamaian antara bangsa Palestina dan Israel, dan itu akan mendorong kerja sama antara kedua belah pihak,” tutur Shalit, yang mengenakan kemeja lengan panjang warna abu-abu dan topi bisbol.

Proses pertukaran tahap pertama ini berjalan sesuai kesepakatan antara pihak Hamas di Palestina dan Pemerintah Israel. Otoritas Israel, Selasa pagi, memindahkan 477 tahanan Palestina dari penjara menuju Jalur Gaza dan Tepi Barat sebagai bagian dari pelaksanaan tahap pertama kesepakatan itu.

Sebanyak 334 tahanan Palestina diangkut konvoi bus menuju pintu gerbang Kerem Shalom untuk kemudian dibawa ke Jalur Gaza. Konvoi bus yang membawa para tahanan itu tiba di Jalur Gaza dan disambut Pemimpin Hamas Ismail Haniya serta pemimpin Hamas lainnya.

Para tahanan yang dibawa ke Tepi Barat juga tiba di Ramallah dan disambut Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Abbas berjanji isu tahanan Palestina akan menjadi prioritas dalam perundingan Israel-Palestina mendatang.

”Pengorbanan, usaha, dan kerja kalian tak pernah sia-sia. Kalian telah berkorban dan berjuang. Langkah kalian akan selalu ada di hati kami. Atas kehendak Tuhan, kita akan melihat setiap tahanan, baik laki-laki maupun perempuan, pulang ke tanah air mereka,” seru Abbas dalam pidato menyambut kepulangan para tahanan di hadapan ribuan warga Palestina di Ramallah.

Dalam transaksi itu disepakati, sebanyak 247 tahanan kembali ke rumah mereka masing-masing, yaitu 131 tahanan kembali ke Jalur Gaza, 96 tahanan kembali ke Tepi Barat, 14 tahanan ke Jerusalem Timur, 5 tahanan dari Arab Israel (Arab tahun 1948) kembali ke rumah mereka di wilayah Israel saat ini, dan seorang tahanan dari Dataran Tinggi Golan. Ada 40 tahanan yang diasingkan ke luar negeri, yakni ke Turki, Suriah, dan Qatar.

Di Israel, dalam sambutan di Pangkalan Udara Tel Nof di dekat Tel Aviv, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan tahanan Palestina yang baru dibebaskan agar tak kembali melakukan kekerasan terhadap warga Israel. ”Kami akan terus memerangi teror, dan setiap teroris yang dibebaskan harus bertanggung jawab apabila mereka kembali melakukan teror,” katanya. (AP/AFP/Reuters/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com