Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Bantah Bangun Pusat Spionase di Serbia

Kompas.com - 17/10/2011, 23:25 WIB
Dahono Fitrianto

Penulis

BELGRADE, KOMPAS.com Rusia membantah berbagai spekulasi yang beredar di media bahwa pusat penanggulangan bencana yang dibangun di Serbia adalah instalasi militer untuk memata-matai Romania. Romania menjadi salah satu negara tempat instalasi pencegat rudal balistik Amerika Serikat akan dipasang.

Dalam peresmian fasilitas kemanusiaan di Bandar Udara Nis, Serbia tengah, Senin (17/10/2011), Menteri Keadaan Darurat Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa semua kabar yang mengatakan Rusia membangun instalasi militer di Serbia adalah sesuatu yang murni dibuat-buat.

Menurut Shoigu, pusat penanggulangan bencana yang dibangun bersama oleh Rusia dan Serbia itu akan diisi berbagai peralatan dan para pakar penanggulangan bencana, yang sewaktu-waktu siap dikerahkan, jika terjadi kebakaran hutan, banjir, gempa bumi, atau bencana alam lainnya di kawasan Balkan, Eropa.

Menteri Dalam Negeri Serbia Ivica Dacic menambahkan, Serbia punya hak untuk mengizinkan negara lain membangun instalasi militer di wilayahnya, dengan syarat instalasi itu hanya untuk menjalankan misi-misi kemanusiaan.

"Shoigu dan saya tidak sedang mengerjakan sesuatu yang rahasia. Pusat kemanusiaan ini adalah bagian dari mekanisme di Eropa untuk menangani berbagai situasi darurat," tandas Dacic.

Romania telah setuju menjadi negara tuan rumah untuk pemasangan instalasi rudal antirudal milik AS, sebagai bagian dari program Perisai Rudal Eropa yang telah dimodifikasi oleh pemerintahan Presiden AS Barack Obama. Sebelumnya, di era George W Bush, instalasi rudal antirudal ini akan ditempatkan di Polandia, sementara sebuah instalasi radar akan ditempatkan di Ceko.

"Saya mengundang semua negara yang curiga bahwa ini akan menjadi pangkalan militer Rusia, untuk bergabung dengan tim pemusnah ranjau kami. Mereka sendiri justru yang telah menanam alat-alat peledak di daerah ini," tutur Shoigu mengacu pada serangan udara NATO terhadap Serbia pada 1999, yang membuat daerah Nis hingga saat ini bertaburan sisa-sisa bom cluster yang belum meledak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com