Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbatasan Kenya dan Somalia Rawan

Kompas.com - 14/10/2011, 15:36 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com — Sampai kini, perbatasan Kenya dan Somalia rawan. Setidaknya, penculikan terhadap pekerja asing marak terjadi.

The Medicine Sans Frontiers (MSF) mengatakan, dua pekerja kemanusiaan Spanyol diculik dari kamp pengungsian Daab di perbatasan tersebut. Pihak polisi Kenya mengaku tengah memburu pria bersenjata yang diduga bertanggung jawab atas penculikan dua dokter perempuan tersebut. 

Menurut warta AP dan AFP hari ini, insiden penculikan terjadi pada Kamis (13/10/2011) kemarin. Pemerintah Kenya menuduh militan al-Shahab sebagai pelaku penculikan.

Kamp Daab terletak sekitar 80 km dari perbatasan Somalia-Kenya. Di situ lebih dari setengah juta pengungsi kelaparan dari Tanduk Afrika berada.

Peristiwa penculikan itu juga menyebabkan seorang pekerja kemanusiaan asal Kenya luka-luka dan dirawat di rumah sakit.

Dalam beberapa pekan terakhir, penculikan terhadap warga asing di perbatasan memang semakin meningkat. Dua warga Inggris dan Perancis diculik di dekat perbatasan dan diyakini dibawa ke Somalia.

Yakin

Polisi Kenya meyakini mereka akan berhasil menemukan para penculik, yang terakhir dilihat mengarah ke Somalia. Kepala polisi Leo Nyongesa mengatakan dia meyakini para penculik itu datang dari Somalia dan saat ini mereka tengah diburu dari darat dan udara. "Kami mengejarnya dari darat dan udara. Kami telah menutup perbatasan,' kata Nyongesa.

Komisioner PBB untuk Pengungsian, Antonio Guterres mengatakan polisi berhasil menemukan sebuah kendaraan yang ditinggalkan. "Polisi Kenya bertindak sangat cepat," katanya.

"Mereka bergerak bukan hanya dari pasukan lokal tetapi juga dengan dua helikopter, dan berhasil menemukan sebuah kendaraan, tetapi sayangnya dua rekan kami belum ditemukan," kata Guterres.

Sementara itu, seorang petinggi al-Shahab, yang enggan disebutkan namanya, membantah tuduhan yang menyatakan mereka terlibat dalam penculikan ini. "Kami mendengar tentang penculikan MSF tetapi kami tidak berada di belakang peristiwa itu," kata petinggi al-Shahab di kawasan Somalia selatan.

"Mereka juga tidak dibawa ke daerah yang berada dalam pengawasan kami,"' tambahnya.

Sementara itu kepala MSF di Spanyol, Jose Antonio Bastos, mengutuk penculikan tersebut. "MSF terus berkomunikasi dengan semua otoritas terkait dan melakukan yang terbaik untuk mengembalikan dengan selamat rekan kami," imbuhnya.

MSF telah membentuk sebuah tim krisis tetapi menyatakan belum akan memberikan informasi tambahan guna menjamin upaya penyelesaian yang cepat dan aman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com