Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendukung Hamas Rayakan Pembebasan Warga Palestina

Kompas.com - 12/10/2011, 13:28 WIB

GAZA, KOMPAS.com — Ribuan pendukung gerakan Hamas pada Selasa (11/10/2011) petang merayakan tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan dengan Israel yang dimediasi oleh Mesir dan Jerman.

Saluran televisi resmi milik Hamas di Jalur Gaza, Al-Aqsa, melaporkan, 1.000 warga Palestina, termasuk 300 lagi yang ditahan dalam waktu lama di penjara wilayah Israel, akan dibebaskan sebagai pertukaran dilepaskannya tentara Israel, Gilad Shalit.

Ribuan pendukung Hamas secara spontan merayakannya ke jalan-jalan setelah mendengar laporan bahwa Hamas dan Israel telah sepakat melakukan pembebasan. Para pendukung yang gembira atas kesepakatan itu mengibarkan bendera hijau milik Hamas sembari meneriakkan yel-yel serta membagikan permen dan makanan.

Sejumlah saksi mata mengatakan, sayap pejuang bersenjata Hamas, Brigade Al Qassam, juga merayakan kesepakatan dengan turun ke jalan serta menembakkan senapan ke udara.

Kelompok Hamas dan dua kelompok kecil pejuang lain, Komite Pertahanan Rakyat dan Jihad Islam, menangkap Shalit (22) saat serangan lintas perbatasan terhadap pangkalan Angkatan Darat Israel di Jalur Gaza tenggara pada Juni 2006.

Penangkap Shalit meminta pembebasan 1.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, termasuk 450 tahanan yang telah tinggal selama lebih dari 25 tahun di dalam penjara Israel.

"Memang benar telah tercapai kesepakatan. Kami sepenuhnya membenarkan tercapainya kesepakatan dengan Israel mengenai pertukaran Shalit," kata juru bicara Brigade Al Qassam, Abu Obeida.

"Pertukaran direncanakan dilakukan pada beberapa hari ke depan setelah diselesaikannya kegiatan lain yang diperlukan guna menuntaskan kesepakatan," kata Abu Obeida.

Dia juga menambahkan kesepakatan itu telah sepenuhnya memenuhi persyaratan perlawanan Palestina yang bersenjata.

Sumber Xinhua yang memiliki kedekatan dengan Hamas mengatakan, kesepakatan pertukaran tahanan juga melibatkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pemimpin Partai Fatah Marwan Barghouti, dan Ahmad Sa’adat, yang menjabat Sekretaris Jenderal Front Rakyat untuk Kemerdekaan Palestina sebelum dia ditahan Israel.

Sementara itu, pemimpin senior Hamas dan deputi juru bicara Dewan Legislatif Palestina, Ahmad Bahar, mengatakan, penyelesaian kesepakatan tahanan merupakan "pencapaian hebat yang bersejarah dan perayaan yang besar bagi rakyat Palestina".

"Kesepakatan itu dicapai sejalan dengan perjuangan kemerdekaan rakyat Palestina. Kemenangan bagi warga Palestina itu menunjukkan bahwa pilihan untuk berjuang lebih baik ketimbang negosiasi yang tidak berarti," kata Bahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com