Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video: Hukum "Mata Ganti Mata" di Afganistan

Kompas.com - 11/10/2011, 10:27 WIB

KABUL, KOMPAS.com — Sebuah video dari Afganistan menunjukkan adegan seorang pembunuh ditembak mati oleh ayah dari korban yang dibunuhnya. Adegan video itu diambil melalui ponsel dan cuplikannya disiarkan CNN, Senin (10/10/2011).

Pria yang dieksekusi itu hanya disebut sebagai Nawroz, membunuh suami selingkuhannya karena cemburu, dan bulan lalu ia dijatuhi hukuman mati. Dalam video itu tampak para penduduk lokal berkumpul untuk menonton dia ditembak mati dalam hujanan peluru di daerah terpencil Kand di sebelah utara Kandahar, Afghanistan selatan. Video itu memperlihatkan Nawroz, dibalut pakaian putih, berdoa di atas tikar sebelum berdiri untuk dibunuh.

Seorang pria lokal lalu menuntun ayah korban ke arah Nawroz untuk melakukan tembakan mematikan dengan mengatakan, "Gengam senjatanya dengan benar". Senjata tersebut kemudian meletus dua kali. Namun, khawatir Nawroz belum tewas, ia terus menembak ke tubuhnya ketika seseorang di keramaian berseru, "Dia masih hidup".

Namun, teriakan lain menyatakan, "Berhenti menembak, Anda keledai." Mayat Nawroz dibiarkan tergeletak di tanah dan berlumuran darah. Sejumlah orang kemudian mendekat guna memastikan bahwa ia sudah mati.

Jalaludin, seorang saksi yang melihat eksekusi itu, mengatakan, hukuman mati itu terjadi setelah sebuah pertemuan para pemimpin agama di daerah tersebut. "Para mullah meminta ayah korban untuk mengampuni Nawroz dan mengambil sejumlah bidang tanah keluarganya dan perempuan sebagai kompensasi. Namun, ayah korban menolak. Para mullah pun memerintahkan eksekusi," katanya kepada CNN.

Keluarga Nawroz mengatakan, Nawroz pertama kali mengatakan, ia mendapat bantuan untuk membunuh suami selingkuhannya, tapi kemudian setelah diinterogasi panglima perang lokal Mullah Mustafa, ia mengubah kisahnya. Ia mengaku melakukan pembunuhan itu seorang diri. Keluarganya menduga, ia telah disiksa.

Sepupunya, Sikander, mengatakan kepada CNN, "Kami menginginkan pemerintahan yang kuat. Tidak ada kehadiran polisi atau pemerintah di sini. Mullah Mustafa punya kontak di pemerintah."

Eksekusi dilakukan di daerah yang jauh dari pasukan NATO atau pemerintahan Hamid Karzai. Mullah Mustafa menjaga wilayah itu dari kontrol Taliban.

Negara itu dikhawatirkan kembali jatuh ke dalam anarki setelah serangkaian eksekusi di depan umum dalam beberapa tahun terakhir. Tahun lalu, Taliban mengeksekusi pasangan muda yang kawin lari, dengan merajam mereka. Itu merupakan pembunuhan pertama sejak basis kekuatan Taliban runtuh.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia menginginkan pemerintahan Karzai saat ini memberlakukan aturan hukum dan sistem peradilan yang tepat. Sementara itu, negara-negara NATO dengan pasukan yang ditempatkan di negara itu sedang didorong untuk memompa lebih banyak uang guna membangun hukum dan ketertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com