Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir 500 Jiwa

Kompas.com - 11/10/2011, 02:24 WIB

Bangkok, Senin - Banjir yang melanda Thailand, Kamboja, dan Vietnam beberapa pekan terakhir telah menewaskan sedikitnya 500 orang. Kerugian materi sementara telah mencapai 784 juta dollar AS di tiga negara tersebut, dan diperkirakan terus bertambah mengingat curah hujan tinggi terjadi hingga akhir Oktober.

Di Thailand, jumlah korban tewas akibat banjir sejak akhir Juli hingga Senin (10/10) telah mencapai 269 orang. Lebih dari 700.000 rumah penduduk hancur atau rusak dan tak kurang dari 1,38 juta hektar lahan pertanian tergenang air.

Di Kamboja, Komite Nasional Manajemen Bencana melaporkan, 207 orang tewas, 83 orang di antaranya anak-anak, akibat banjir yang telah melanda kawasan aliran Sungai Mekong dalam dua bulan terakhir. Lebih dari 270.000 keluarga terkena dampak banjir dan tak kurang dari 350.000 hektar sawah terendam.

Di Vietnam, Komite Pengendalian Badai dan Banjir Nasional mengungkapkan, korban tewas akibat banjir di kawasan Delta Sungai Mekong sudah 24 orang sejak banjir pertengahan September. Sekitar 60.000 rumah rusak dan 6.900 hektar sawah terendam di negara eksportir beras terbesar kedua di dunia itu.

Otoritas Thailand saat ini berusaha sekuat mungkin mencegah banjir melanda ibu kota Bangkok. Permukaan Sungai Chao Praya, yang membelah kota tersebut, sudah mulai naik karena mendapat kiriman air dari daerah terkena banjir di utara.

Bangkok diperkirakan akan dilanda banjir mulai 13 Oktober saat sisa-sisa Taifun Nalgae akan mencapai kawasan Thailand tengah bersamaan dengan datangnya pasang tinggi di Teluk Thailand, yang akan memperlambat pembuangan air sungai ke laut.

Batalkan kunjungan

Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra mengatakan, hujan badai akan kembali melanda Thailand dalam dua hari ini. Namun, Yingluck menegaskan, situasi di negara tersebut masih terkendali. ”(Kami merasa) belum perlu mengumumkan zona darurat bencana karena kami masih bisa menangani ini,” tutur Yingluck, sehari setelah membatalkan rencana kunjungan resmi ke Malaysia dan Singapura.

Salah satu kawasan yang terparah terkena banjir di Thailand adalah Provinsi Ayutthaya, sekitar 80 kilometer sebelah utara Bangkok. Selain merendam rumah sakit dan candi-candi kuno, banjir juga merendam 198 pabrik, termasuk pabrik perakitan mobil milik Honda.

Komandan Daerah Angkatan Darat Pertama Thailand Letnan Jenderal Udomdej Sritabutr mengatakan, tiga pusat pengungsian telah didirikan di Ayutthaya untuk menampung sekitar 7.000 pengungsi. Sedikitnya 20.000 petugas penyelamat diterjunkan ke provinsi tersebut, dilengkapi dengan 1.000 perahu dan 155 truk untuk menolong para korban.

Menteri Perindustrian Wannarat Channukul mengatakan, kerugian materi di Provinsi Ayutthaya saja diperkirakan 645 juta dollar AS. ”Ini baru perkiraan kasar. Kami masih belum bisa ke seluruh kawasan bencana karena banjirnya masih terlalu parah,” tutur Channukul.

Total kerugian sementara di tiga negara Asia Tenggara tersebut sudah mencapai 784 juta dollar AS (Rp 6,9 triliun) dan diperkirakan masih terus bertambah. (Reuters/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com