Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Tolak Kehadiran AS di Afganistan

Kompas.com - 08/10/2011, 11:30 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com - Rusia takkan menyetujui kehadiran militer AS di Afghanistan setelah berakhirnya mandat Dewan Keamanan PBB, kata utusan Rusia untuk NATO, Dmitry Rogozin, Jumat (7/10/2011).

Rogozin mengatakan kepada wartawan Rusia, Amerika Serikat sedang melancarkan taktik yang sama di Afganistan dan Libya, dengan menawarkan pelatihan buat personel angkatan bersenjata kedua negeri itu dengan standard NATO. "Ini hanya dalih buat mempertahankan kehadiran militer mereka di kedua negara tersebut," kata Rogozin sebagaimana dikutip Xinhua.

"Ini adalah sesuatu yang tak pernah kami setujui. Afganistan mesti bebas dari campur-tangan asing dalam urusan dalam negerinya, dan oleh karena itu pasukan koalisi mestinya hanya melaksanakan tugas yang dimandatkan Dewan Keamanan PBB pada 2001," katanya.

Pada 22 Maret 2011, Dewan Keamanan PBB memperpanjang mandat Misi Bantuan PBB di negeri itu, yang dikenal dengan nama UNAMA, selama satu tahun sampai 23 Maret 2012. Badan PBB itu menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh guna mengatasi tantangan di Afganistan dan menegaskan perlunya memperkuat Afganistan dalam melaksanakan upaya itu. Jumat, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexei Borodavkin, mengatakan, Moskwa akan mendesak pengurangan kehadiran militer AS di Asia Tengah setelah operasi kontra-terorismenya di Afganistan selesai.

"Intinya ialah ketika operasi kontra-terorisme di Afganistan berakhir, ketika angkatan bersenjata Amerika meninggalkan negeri ini, dan keperluan mengirim pasokan buat mereka menjadi tak relevan, kami akan mendesak bahwa kehadiran militer Amerika Serikat di Afganistan dan Asia Tengah harus dikurangi," kata Borodavkin pada pertemuan Majelis Rendah Parlemen Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com