Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen Rahasia Korut Mengincar Aktivis

Kompas.com - 08/10/2011, 05:13 WIB

Seoul, Jumat - Otoritas Korea Selatan belum lama ini membongkar upaya percobaan pembunuhan atas diri seorang aktivis anti-Pyongyang yang diduga akan dilakukan seorang agen Korea Utara bersenjata rahasia berpucuk racun.

Menurut jaksa penuntut umum pengadilan Korsel, agen rahasia Korut yang ditangkap itu hanya disebut bernama panggilan An. Dia membawa dua pucuk senjata yang satu bentuknya mirip pena dan satunya lagi mirip obor, tetapi mampu menembakkan peluru beracun. An ketahuan membawa senjata rahasia ini ketika ditangkap di sebuah stasiun bawah tanah di Seoul, ibu kota Korsel, 3 September silam.

Menurut jaksa, An mengundang aktivis anti-Korut, Park Sang-hak, ke stasiun bawah tanah itu dengan maksud membunuhnya. Namun, Park, yang sebelumnya diperingatkan oleh agen Korsel, menolak memenuhi undangan itu.

Televisi Korea menayangkan peragaan penggunaan senjata rahasia itu, Jumat (7/10). Dari jarak sekitar lima meter, ternyata senjata rahasia itu bisa menembus sebuah matras. Ujung ”peluru” senjata beracun itu, menurut dokter Kim Dong-il dalam tayangan televisi KBS tersebut, bisa melumpuhkan jantung hanya dalam hitungan lima detik.

Proyektil beracun itu hanya bisa ditembakkan apabila kunci pengaman dilepas dan tombol ditekan. Siaran televisi tersebut juga menayangkan para jaksa penuntut umum itu memperagakan senjata berbentuk pena yang mampu melontarkan proyektil. Dan ”pena” yang satu lagi digunakan untuk menusuk korbannya.

Sebuah jarum beracun akan menyembul keluar apabila penutupnya diputar lima kali searah jarum jam.

Jaksa penuntut umum mengatakan bahwa An menerima senjata rahasia dan tiga pil racun dari pejabat-pejabat Korut di sebuah negara asing yang tak disebutkan lokasinya, April tahun ini.

An, mantan anggota pasukan komando Korut berusia sekitar 40 tahun, tiba di Korsel akhir tahun 1990-an sebagai pengungsi. Namun, ia dipaksa untuk berubah kesetiaan setelah Pyongyang mengancam keselamatan anggota keluarganya yang masih tertinggal di Korut.

Sementara Park, calon korbannya, adalah satu dari antara sekian aktivis yang terlibat dalam penyebaran lintas batas, pamflet propaganda yang mengkritik pedas Pemerintah Korut. Aksi ini telah memancing aparat Korut berang dan mengancam akan menembaki para aktivis di sepanjang perbatasan.

Juli tahun lalu, dua agen Korut lainnya dijatuhi hukuman penjara 10 tahun karena berencana membunuh Hwang, yang akhirnya mati pada usia 87 tahun karena sakit di rumahnya tahun lalu. Tahun 1997, Lee Han- young, sepupu Sung Hye-rim— mendiang istri pertama pemimpin Korut, Kim Jong Il—ditembak mati seseorang di luar apartemennya di Korsel.

(AP/AFP/sha)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com