Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter MJ Membeli Banyak Obat Penenang

Kompas.com - 06/10/2011, 06:42 WIB

LOS ANGELES, RABU - Dokter pribadi mendiang raja pop dunia Michael Jackson, Conrad Murray, memesan dan ”memborong” 255 ampul obat penenang kategori kuat jenis propofol sekitar dua bulan sebelum kematian penyanyi legendaris itu.

Fakta itu diketahui dari pengakuan Tim Lopez, apoteker yang menjual obat-obatan itu. Dalam persidangan, Selasa (4/10/2011), Lopez menyebutkan bahwa Murray tidak pernah mengatakan untuk siapa obat penenang dalam jumlah besar itu.

Selain memesan propofol, Murray juga memesan sejumlah besar obat-obatan lain, termasuk krim pemutih, ke perusahaan obat tempat Lopez bekerja, Applied Pharmacy Services. Semua keterangan itu disampaikan Lopez dalam pengadilan di Mahkamah Agung.

”Dia bertanya kepada saya soal harga dan ketersediaan propofol dan kantong-kantong infus,” ujar Lopez.

Dalam persidangan, Lopez juga merinci pemesanan-pemesanan Murray sepanjang April-Juni 2009, termasuk 255 ampul propofol dan beberapa galon obat-obatan.

Lopez juga menyebut, Murray tidak pernah mengatakan alamat pengiriman bukan klinik tempat Murray berpraktik sebagai dokter, melainkan alamat apartemen wanita simpanan Murray di Santa Minica.

Murray diadili sejak pekan lalu dalam kasus kematian Jackson. Dia dituduh bertanggung jawab atas overdosis obat penenang berefek sangat kuat pada Jackson, yang sering meminta obat pelelap tidur.

Jackson tewas di tengah persiapan kemunculan kembali dirinya di panggung musik setelah absen selama belasan tahun.

Jackson tewas pada 25 Juni 2009 di hunian mewah yang dia sewa di Holmby Hills. Rencananya, Jackson akan menggelar konser besar di London, Inggris.

Suara batuk di telepon
Pengacara Murray mencoba membela dengan mengatakan, Jackson ternyata memakai dosis tambahan di luar sepengetahuan Murray.

Dalam persidangan itu juga ditampilkan seorang saksi lain, Sade Anding. Dia adalah pelayan di sebuah restoran minuman dan juga teman Murray. Anding mengenal Murray saat bertemu di sebuah restoran di Houston pada Februari 2009.

Anding mengatakan sempat mendengar suara bergumam dan orang batuk-batuk saat berbicara lewat telepon dengan Murray. Kejadian ini berlangsung pada menit-menit menjelang kematian Jackson. Anding menerima telepon dari Murray sekitar pukul 23.51 pada 25 Juni.

Saat itu dia tengah berada di Houston dan Murray berada di rumah Jackson untuk membantu Jackson bisa tidur.

Setelah berbicara sekitar lima atau enam menit, Anding mengaku sadar kalau Murray sudah tidak lagi bersamanya di telepon. Namun, dia mengaku masih bisa mendengar orang bercakap-cakap dari kejauhan.

”Suaranya terdengar samar- samar karena sepertinya teleponnya dimasukkan ke dalam saku (Murray). Saya memanggil-panggil dia, tetapi saya tidak mendengar apa-apa lagi,” ujar Anding.

Penasaran dengan hal itu, Anding mengaku kemudian menempelkan lekat-lekat pesawat telepon ke telinganya. Saat itu dia sayup- sayup mendengar suara orang menggumam dan diikuti batuk.

Dia mencoba mendengar sekitar tiga-empat menit dan kemudian menutup teleponnya. Setelah itu, Anding mencoba menghubungi kembali sebanyak dua kali, tetapi tidak diangkat.
(DWA)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com