KOMPAS.com — Agenda utama pembicaraan para menteri pertahanan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Brussels sejak Rabu (5/10/2011) hingga besok adalah soal Libya dan Afganistan. "Kami akan melakukan peninjauan kembali soal misi reguler untuk melindungi warga sipil," kata Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen.
Dalam kesempatan itu, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menekankan pertempuran untuk melindungi rakyat sipil, baik di Libya maupun di Afganistan, harus berakhir sebelum NATO meninggalkan kedua negara tersebut.
Sementara itu, meski memuji keberhasilan operasi di Libya, Rasmussen menekankan pentingnya penguasaan wilayah agar operasi betul-betul mampu memenuhi target perlindungan, sebagaimana warta Xinhua.
Topik lain yang juga menjadi bahan diskusi adalah kerja sama di antara para anggota NATO untuk saling berbagi sumber-sumber militer. Hal ini menyangkut persoalan krisis finansial yang sekarang melanda Eropa dan Amerika Serikat.