Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Peraih Nobel Perdamaian 2011?

Kompas.com - 04/10/2011, 12:04 WIB

OSLO, KOMPAS.com Peraih Nobel Perdamaian 2011 baru akan diumumkan pada Jumat (7/10/2011). Komite Nobel di Norwegia menjaga ketat rahasia tentang pemenang hingga hari ketika pengumuman disampaikan.

Namun, sejumlah nama telah disebut-sebut oleh berbagai kalangan dengan melihat aktivitas mereka selama ini. AFP melaporkan, nama-nama orang itu masuk dalam daftar 241 nama calon peraih Nobel Perdamaian tahun ini.

Berikut ini adalah profil singkat dari beberapa orang yang diyakini punya peluang untuk mendapat Hadiah Nobel Perdamaian yang akan diumumkan di Oslo pada Jumat mendatang.

LINA BEN MHENNI. Ia seorang blogger berumur 27 tahun yang melaporlan Revolusi Jasmine Tunisia dengan nama samaran "Tunisia Girl". Pada Januari, ia mengakhiri represi rezim Zine el Abidine Ben Ali. Ben Ali melarikan diri dari negara itu setelah lebih dari 23 tahun berkuasa.

Mhenni putri seorang aktivis kiri yang dipenjara selama enam tahun. Perempuan itu mulai menulis tentang pelanggaran hak asasi manusia di negaranya melalui blognya pada tahun 2007. Dia mengajar bahasa Inggris di University of Tunis.

ESRAA ABDEL FATAH, 33 tahun, dan AHMED MAHER, 30 tahun. Keduanya merupakan aktivis dunia maya yang ikut mendirikan Gerakan 6 April di Mesir yang memobilisasi pemuda Mesir untuk bangkit melawan rezim Presiden Hosni Mubarak. Gerakan itu pula yang menginspirasi demonstrasi besar-besaran di Tahrir Square di Kairo pada Januari dan Februari yang pada akhirnya sukses menumbangkan Mubarak.

WAEL GHONIM. Seorang eksekutif Google dan ikon "revolusi Facebook" di Mesir yang memobilisasi para pemuda di negara itu untuk melawan Hosni Mubarak. Dia mendadak tenar pada 7 Februari setelah penampilan emosionalnya di televisi pada sebuah acara talkshow populer. Di situ ia menceritakan 12 hari masa tahanan oleh petugas keamanan. Ia disambut bak seorang pahlawan di Tahrir Square, Kairo, sehari setelah itu.

SVETLANA GANNUSHKINA, 69 tahun. Perempuan ini termasuk pendiri kelompok hak asasi manusia Rusia, Memorial. Ia mendirikan kelompok itu bersama si pembangkang Andrei Sakharov. Organisasi yang didirikan pada 1989 tersebut telah muncul sebagai kelompok pejuang yang paling menonjol terhadap pelanggaran hak-hak di Rusia pasca-Soviet di bawah pimpinan orang kuat Vladimir Putin.

SIMA SAMAR, 54 tahun. Perempuan ini merupakan dokter perintis dan aktivis yang penuh inspirasi dari Afganistan. Ia telah kenyang dengan ancaman mati, perang, dan Taliban dalam berjuang tanpa lelah untuk perempuan Afganistan. Dia memimpin Komisi HAM Independen Afganistan, organisasi pertama di negara itu yang memantau dan menyelidiki pelanggaran hak asasi manusia.

Dia dikenal karena menyiapkan Organisasi Syuhada pada 1989, yang mengelola rumah sakit, klinik, sekolah, tempat penampungan, dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi ribuan perempuan dan anak perempuan di Afganistan dan Pakistan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com