Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saadi Menyangkal Tuduhan Interpol

Kompas.com - 04/10/2011, 05:18 WIB

tripoli, senin - Saadi Khadafy, putra pemimpin Libya dalam pelarian Moammar Khadafy, menyangkal semua tuduhan Interpol yang menyebutkan dirinya terlibat korupsi dan intimidasi senjata. Dia menyesalkan keluarnya perintah penangkapan (red notice) dan membantah keras tuduhan atas dirinya lewat surat elektronik yang ditujukan kepada Associated Press, Minggu (2/10).

E-mail itu dikirim oleh penasihat hukum Nick Kaufman yang banyak terlibat dalam sejumlah kasus pidana internasional. Kaufman mengatakan, dia dihubungi oleh perantara yang diidentifikasi sebagai sekretaris pers Saadi, yakni Jackie Frazier.

Saadi berada di bawah tahanan rumah di Niger, tetangga Libya. Dia melarikan diri ke sana bersama beberapa jenderal pada pertengahan September. Tujuannya ialah untuk mencari suaka politik setelah Tripoli jatuh kepada pasukan revolusioner yang dipimpin Dewan Transisi Nasional (NTC). Adapun ayahnya diperkirakan masih di Libya. NTC belum berhasil mengidentifikasi tempat persembunyiannya.

Interpol mengeluarkan red notice untuk Saadi, pekan lalu. Dia diduga terlibat dalam korupsi sektor properti dan melakukan ”intimidasi bersenjata” ketika memimpin Federasi Sepak Bola Libya. Saadi juga merupakan komandan pasukan khusus dan subyek sanksi PBB karena memerintahkan militer terlibat menindas demonstran.

Badan kepolisian internasional itu mengatakan, red notice dikeluarkan sebagai tanggapan atas permintaan NTC di Tripoli yang telah mengambil kepemimpinan Libya. Niger yang berbatasan dengan Libya di selatan dan menikmati banyak keuntungan dari kemurahan hati Khadafy menolak mendeportasi Saadi.

Dalam e-mail itu, Saadi menyebutkan, red notice Interpol itu adalah ”keputusan politik yang bertujuan mengakui kekuasaan de jure NTC”. Padahal, NTC mengambil alih kekuasaan secara tidak sah atas pemerintahan yang sedang berkuasa, efektif, dan sesuai hukum yang adil di Libya.

E-mail itu juga mengatakan, Saadi ”bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan sepak bola di Libya. Ada hal membanggakan Libya terpilih menjadi tuan rumah Piala Afrika 2013”. E-mail itu juga menyebutkan, anak Khadafy itu ”terus menyeru semua pihak untuk menempuh resolusi damai dan negosiasi guna mengakhiri konflik”.

Sementara itu, pasukan NTC, Senin, mengambil alih Distrik Bouhadi di Sirte, kota kelahiran Khadafy. Sehari sebelumnya, mereka menduduki Desa Abu Hadi. Meski masih dihadang loyalis Khadafy, NTC tetap mencatat kemajuan signifikan.

(AP/AFP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com