WASHINGTON, KOMPAS.com — Tewasnya Anwar al-Awlaki, pendakwah sekaligus tokoh penting kelompok teroris Al Qaeda di Yaman kelahiran Amerika Serikat, diyakini bisa melemahkan organisasi itu untuk sementara waktu.
Akan tetapi, satu-satunya cara untuk melumpuhkan Al Qaeda
Analisis itu tercantum dalam laporan sebuah studi yang dilakukan pusat kontraterorisme Angkatan Darat Amerika Serikat, Senin (3/10). Seperti diwartakan, Al-Awlaki tewas dalam sebuah serangan pesawat tempur tanpa awak (
Laporan tentang Wahayshi itu seolah menjadi semacam koreksi dari laporan intelijen sebelumnya yang menganggap kematian Awlaki dan Samir Khan, tokoh propagandis Al Qaeda yang ikut tewas dalam serangan
Wahayshi pernah menjadi asisten pemimpin utama Al Qaeda, Osama bin Laden, selama berada di Afganistan. Dia bersama beberapa nama lain justru kemudian diketahui sebagai tokoh kunci yang menggerakkan Al Qaeda di Yaman.
”Ketergantungan sepenuhnya terhadap sang pemimpin secara simultan juga sekaligus menjadi titik kelemahan utama dari kelompok Al Qaeda di Semenanjung Arab,” ujar Gabriel Koehler-Derrick, editor studi tersebut. Dengan begitu, lanjut Derrick, menyingkirkan si pemimpin dari medan pertempuran juga akan berdampak mengalahkan seluruh kelompok itu.
Nama Wahayshi muncul pertama kali ketika memimpin dua kali serangan bom bunuh diri ke fasilitas pengeboran minyak milik AS di Yaman pada 2006.
Selain Wahayshi, masih terdapat tokoh sentral lain, seperti pemimpin militer Al Qaeda di Yaman, Abdullah al-Rimi, yang sampai sekarang terus diburu untuk diinterogasi lantaran disinyalir terkait dengan pengeboman kapal perang AS USS Cole di Aden, Yaman, tahun 2000. Dalam kejadian itu, 17 prajurit Angkatan Laut AS tewas.
Menurut Derrick, Wahaysi dan Al-Rimi sama-sama berperan mengirim perintah penyerangan. Dalam dua rekaman suara berbeda, keduanya memerintahkan aksi jihad dan penyerangan terhadap AS.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.