Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Bicara Khadafy Ditangkap di Luar Sirte

Kompas.com - 30/09/2011, 04:50 WIB

SIRTE, KOMPAS.com — Mussa Ibrahim, juru bicara Moammar Khadafy, ditangkap pada Kamis (29/9/2011) di luar kota asal orang kuat Libya itu, Sirte, kata sejumlah komandan lapangan NTC kepada AFP.

"Gerilyawan Misrata menghubungi kami dan memberitahukan bahwa Mussa Ibrahim telah ditangkap," kata Mustafa bin Dardef, seorang komandan Brigade Zintan rezim baru Libya, Dewan Transisi Nasional (NTC).

Seorang komandan lain, Mohammed al-Marimi, mengatakan, "Mussa Ibrahim ditangkap ketika sedang berkendaraan di luar Sirte oleh gerilyawan dari Misrata."

Komandan itu menambahkan, ada laporan-laporan bahwa Ibrahim mengenakan pakaian wanita, tetapi Dia belum bisa mengonfirmasi hal itu.

Ibrahim menjadi juru bicara rezim Khadafy sampai gerilyawan NTC menguasai Tripoli pada 23 Agustus.

Meski melarikan diri dari Tripoli bersama penguasa yang terguling itu, Ibrahim terus mengeluarkan pernyataan-pernyataan melalui televisi Arrai yang berkantor di Suriah dari sebuah tempat yang dirahasiakan.

Jumat (30/9/2011), Ibrahim menyerukan keteguhan hati untuk menangani "agen dan pengkhianat", menolak apa yang disebutnya "genosida" oleh NATO dan "agen-agen Libya", serta mengecam masyarakat dunia karena "tidak bertindak".

Bin Dardef tidak memberikan penjelasan terinci mengenai penangkapan itu dan lebih memusatkan perhatian pada pertempuran di Sirte.

"Dewan Militer Misrata dan perwakilan kami akan bertemu hari ini untuk membahas strategi mendatang untuk menguasai Sirte," kata Bin Dardef kepada AFP.

Keberadaan Khadafy hingga kini tidak diketahui secara jelas. Dari tempat persembunyiannya, dia berulang kali melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui Dewan Transisi Nasional (NTC) sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.

Dewan itu kini sedang dalam proses memindahkan pemerintah mereka ke Tripoli dari markas sebelumnya di Benghazi setelah mencapai kemenangan-kemenangan atas pasukan Khadafy.

NTC, yang mengatur permasalahan kawasan timur yang dikuasai pemberontak, sejauh ini melobi keras untuk pengakuan diplomatik dan perolehan dana untuk mempertahankan perjuangan berbulan-bulan dengan tujuan mendongkel pemimpin Libya Moammar Khadafy.

Negara-negara besar yang dipelopori AS, Perancis, dan Inggris membantu mengucilkan Khadafy dan memutuskan pendanaan dan pemasokan senjata bagi pemerintahnya, sambil mendukung dewan pemberontak dengan tawaran-tawaran bantuan.

Kelompok pemberontak Libya kini telah memasuki Tripoli dan rezim Khadafy telah dianggap jatuh oleh banyak kalangan.

Negara-negara yang telah mengakui NTC sebagai perwakilan sah rakyat Libya antara lain China, Rusia, Mesir, Chad, Turki, Uni Emirat Arab, Australia, Inggris, Perancis, Jerman, Gambia, Italia, Jordania, Malta, Qatar, Senegal, Spanyol, dan AS.

Khadafy (68) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa. Khadafy bersikeras akan tetap berkuasa meski dia ditentang banyak pihak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com