Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat CASA Belum Ditemukan

Kompas.com - 30/09/2011, 03:25 WIB

Medan, Kompas - Hingga Kamis (29/9) pukul 19.00, pesawat CASA 212-200 dengan registrasi PK-TLF milik PT Nusantara Buana Air yang diduga jatuh pada Kamis pagi di hutan Taman Nasional Gunung Leuser, Bahorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, belum ditemukan.

Tim pencari yang terdiri dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Medan, Yonif 100 Raider Binjai Kodam I/Bukit Barisan, dan Kepolisian Resor Langkat, Kamis siang, menembus hutan lewat Desa Lau Landak setelah menyisir Desa Tusam Pinter, Kecamatan Bahorok.

Pesawat CASA 212-200 tersebut terbang dari Bandar Udara Internasional Polonia, Medan, pukul 07.28 dengan tujuan Kutacane, Aceh Tenggara, Aceh. Semestinya pesawat mendarat di Bandara Alas Leuser, Kutacane, pukul 08.03. Namun, 10 menit sebelum jadwal pendaratan, Air Traffic Control Bandara Polonia mengumumkan pesawat hilang kontak.

Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo di Bandara Polonia, Kamis petang, mengatakan, penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui. Hingga sekitar pukul 18.00 kemarin, tim penyelamat (rescue) pertama baru mencapai sekitar 10 kilometer dari jatuhnya pesawat yang berada di koordinat N 03,23,80 dan E 098,01,21 atau sekitar 25 kilometer dari Bandara Alas Leuser. Lokasi juga berjarak sekitar 25 kilometer dari permukiman terakhir di Desa Tanjung Naman.

Daryatmo mengatakan, berdasarkan pengamatan udara dengan pesawat Susi Air, pesawat dalam keadaan tidak terbakar. ”Kalau kerusakan, kami belum tahu. Yang jelas terlihat dari udara, pesawat tidak terbakar,” kata Daryatmo, yang langsung menuju Posko SAR di Kecamatan Bahorok begitu mendarat di Medan.

Wartawan Kompas yang ikut ke lokasi pencarian melaporkan, tim pencari bergerak ke Desa Lau Landak berdasarkan informasi penduduk yang melihat kepulan asap pesawat terbang di wilayah desa mereka. ”Terbangnya mutar-mutar begitu, tetapi saya tak tahu jatuh atau tidak,” kata Ade Nana, warga Desa Lau Landak.

Medannya sulit

”Medannya sangat sulit. Malam ini, tim rescue pertama akan sampai ke lokasi,” kata Daryatmo menambahkan.

Adapun Komandan Tim SAR Serbu I Medan Parlin Lumbangaol di lokasi pencarian menjelaskan, medannya sulit diakses kendaraan roda empat karena jalan berlumpur dan sempit.

Para anggota Yonif 100 Raider Binjai Kodam I/Bukit Barisan dipimpin langsung oleh Komandan Yonif Letnan Kolonel Herry Rustandi mencari dengan menggunakan sepeda motor.

Beberapa warga, keluarga korban, dan wartawan yang ikut mencari pun akhirnya kembali ke pedesaan saat hari mulai gelap. (WSI/MHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com