Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Ipar Kikim Juga Pernah Dianiaya

Kompas.com - 29/09/2011, 21:53 WIB

CIANJUR, KOMPAS.com - Kisah duka perempuan tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, tak cuma mendera Kikim Komalasari yang dibunuh majikannya.

Di antara ratusan pelayat saat pemakaman Kikim, Kamis (29/9/2011) di pemakaman Pasir Nangka Desa Mekarwangi, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jabar, Ai Nurlaela, memendam kisah kelamnya selama bekerja di Arab Saudi.

Ai adalah istri dari Wawan Setiawan, kakak Kikim. Ai bahkan sudah lima tahun bekerja di Arab Saudi dengan dua kali berganti majikan.

Majikan pertama, Ai sebut sangat baik. Setahun bekerja di sana, dan sempat pulang ke Cianjur, Ai bahkan diminta kembali bekerja di rumah majikannya itu. Setelah kontraknya selesai, Ai pun kembali ke Cianjur.

Tak lama kemudian, ia memutuskan untuk kembali bekerja di Arab Saudi. Setelah berbagai urusan administrasi beres, ia pun kembali mencari pundi-pundi riyal. Sialnya, majikannya kali ini galak dan pelit.

"Saya sering dimarahi tanpa sebab. Majikan laki-laki juga kerap melecehkan saya secara seksual. Majikan perempuan pun sering memarahi saya tanpa sebab yang jelas. Saya juga sering dipukuli sama mereka sampai biru-biru," keluh Ai.

Belum lagi gaji yang dijanjikan sebesar 800 riyal per bulan tak kunjung dibayar. "Setiap bulan saya tagih, jawabannya selalu nanti-nanti saja. Setahun bekerja di sana, saya akhirnya dibayar juga. Tetapi bayaran itu cuma untuk tiga bulan gaji," ujarnya.

Tak tahan dengan semua tekanan itu, Ai melarikan diri. "Waktu keluarga majikan sedang tamasya ke Jeddah, saya ikut. Dini hari, saya menyelinap keluar dari pintu samping. Saya akhirnya dibawa oleh polisi yang sedang bertugas di jalan ke Mekkah. Seharian tanpa juntrungan di Mekkah, saya akhirnya dikembalikan ke Jeddah oleh polisi dan dibawa ke penampungan tenaga kerja migran di sana," kisah Ai.

Di tempat penampungan itu, Ai ditawari apakah masih berminat mencari majikan baru. Rupanya, ia sudah kapok. Akhirnya, oleh Konsulat Jenderal RI di Jeddah, ia dipulangkan dengan menumpang kapal La Bobar bersama ribuan tenaga kerja Indonesia lainnya.

Ai menginjak tanah air kembali pada 4 Mei 2011 lalu. "Sekarang saya ingin tinggal di kampung saja, mengurus suami dan anak-anak," ujarnya.

Menurut Kepala Desa Mekarwangi, Cecep Surahman, warganya yang bekerja di luar negeri per September lalu sebanyak 196 orang dari sekitar 5.600 orang.

"Beberapa memang mengalami kejadian tidak menyenangkan seperti Kikim dan Ai. Tetapi hal itu tidak mengurangi minat mereka bekerja ke luar negeri," kata Cecep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com