Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Ledakan Bom Mobil Tewaskan Enam Orang

Kompas.com - 29/09/2011, 04:24 WIB

DAGESTAN, KOMPAS.com — Satu polisi dan lima warga sipil tewas ketika sebuah bom mobil meledak di provinsi Dagestan, di wilayah Kaukasus Utara, Rusia, Rabu (28/9/2011), kata pihak berwenang.

Serangan itu dilakukan setelah tiga ledakan bom mobil menewaskan enam orang dan orang-orang bersenjata membunuh empat orang lain, termasuk seorang pejabat penegak hukum, pekan lalu, di kawasan tersebut, yang terletak antara Chechnya dan Laut Kaspia.

"Akibat dari ledakan bom mobil itu, satu polisi tewas, juga lima warga sipil yang sedang lewat dengan sebuah kendaraan lain," kata satu sumber di Komite Penyelidik Regional kepada Reuters.

Dia mengatakan, serangan itu terjadi di Desa Hajjalmakhi, sekitar 60 kilometer sebelah barat daya ibu kota provinsi itu, Makhachkala.

Setelah menemukan kendaraan kosong mencurigakan yang diparkir di pinggiran desa itu, polisi mulai melakukan pemeriksaan dan kendaraan itu pun meledak, kata satu sumber penegak hukum kepada kantor berita Interfax.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus Utara, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya.

Serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia, Domodedovo, pada Januari.

Serangan itu membuat Presiden Rusia Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah pada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

Pengeboman bunuh diri itu diklaim oleh Doku Umarov, pemimpin Emirat Kaukasus yang melancarkan serangan-serangan di Chechnya dan wilayah lain yang berpenduduk Muslim di Kaukasus Utara.

Amerika Serikat memasukkan Emirat Kaukasus ke dalam daftar kelompok teroris karena serangan-serangannya dalam upaya mengusir Pemerintah Rusia dari kawasan Kaukasus Utara.

Emirat Kaukasus, yang juga dikenal sebagai Imarat Kavkaz atau IK, dituduh melakukan banyak serangan yang mencakup serangan terhadap kereta api Rusia berkecepatan tinggi pada November 2009 dan pengeboman bunuh diri di luar Kementerian Dalam Negeri Chechnya pada Mei 2009, kata kementerian AS.

AS juga menawarkan hadiah 5 juta dollar AS bagi informasi yang mengarah pada lokasi pemimpin kelompok tersebut, Doku Umarov.

Dalam rekaman video yang dipasang pada Februari, Umarov mengatakan, Rusia akan menghadapi "tahun darah dan air mata" jika mereka menolak meninggalkan wilayah-wilayah Kaukasus Utara, dan dalam wawancara terpisah pada Mei dia mengatakan bahwa pembunuhan pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden tidak akan menghentikan perjuangan Muslim garis keras.

Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim, di mana gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum syariah.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, di mana Rusia menghadapi kekerasan Muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim itu sering kali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.

Serangan-serangan itu telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas gerilyawan di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Soviet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com