Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Pribadi Mulai Diadili

Kompas.com - 29/09/2011, 03:03 WIB

Los Angeles, Rabu - Para juri dalam kasus pembunuhan tak disengaja terhadap dokter pribadi Michael Jackson mendapat dua gambaran soal bintang pop itu pada hari pertama kesaksian.

Salah satu gambaran adalah tentang seorang entertainer yang bermotivasi berhasil pada konser pertama setelah belasan tahun vakum. Gambaran kedua adalah tentang pria yang terlalu sakit untuk tampil dalam konser.

Raja pop itu mempunyai harapan tinggi akan rencana konser ”This Is It” yang direncanakan berlangsung tahun 2009. Dia berharap konser itu akan mendorong kembali kariernya. Namun, kemampuan fisiknya untuk tampil dalam konser itu sebenarnya amat meragukan.

Aspirasi Jackson tentang serangkaian konser London itu terungkap hari Selasa dalam pemeriksaan saksi. Hal itu juga terungkap dalam rekaman di mana almarhum Jackson berbicara tidak jelas. Rekaman itu diperdengarkan pada hari pertama sidang atas Conrad Murray, dokter pribadi Jackson.

Dokter itu dituduh melakukan pembunuhan tidak disengaja di di balik kematian bintang pop yang berniat comeback itu. Dokter itu menyatakan diri tidak bersalah.

Sebanyak 50 kali konser comeback dijadwalkan akan dibuka di arena O2 London pada 13 Juli 2009. Ketika dia tewas karena overdosis propofol dan obat penenang pada 25 Juni di rumah besar sewaannya di Los Angeles, Jackson sedang dalam tahap latihan untuk persiapan tur.

”Kita harus fenomenal”

Pada pembacaan gugatan oleh deputi jaksa distrik David Walgren kepada juri, sebuah rekaman audio 10 Mei diperdengarkan kepada para juri. Jackson berbicara perlahan dan bergumam, kadang terdengar tidak karuan. Walgren mengatakan, itu karena Jackson dalam pengaruh obat.

”Kita harus fenomenal ketika orang meninggalkan show ini, ketika orang meninggalkan show saya, saya ingin mereka mengatakan ’saya tak pernah melihat semacam ini seumur hidup’,” kata Jackson.

Penyanyi itu mengatakan, dia ingin orang tahu dia adalah ”entertainer terbesar di dunia”. Dia juga mengatakan, keuntungan konser itu adalah untuk mendanai sebuah rumah sakit anak- anak.

Penuntut menuduh Murray menyebabkan kematian Jackson dengan memberinya dosis mematikan propofol dan obat penenang lain tanpa keterampilan atau peralatan penyelamatan jiwa yang tepat.

Pembela utama Murray, Ed Chernoff, mengatakan, ambisi penyanyi itu pada akhirnya mendorong Murray memberi Jackson dosis obat fatal. Murray selama itu mencoba menyapih Jackson dari propofol. Namun, bintang pop itu terus meminta untuk membantunya tidur.

”Jackson mulai memohon,” kata Chernoff. Jackson mengatakan kepada Murray, ”’Saya harus tidur. Mereka akan membatalkan pertunjukan saya’. Dia bersungguh-sungguh.” Jackson pun menelan obat penenang lorazepam dengan porsi yang cukup untuk membuat enam orang tertidur. (AP/Reuters/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com