Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Panjang Mulai Senin Ini

Kompas.com - 26/09/2011, 19:45 WIB

KOMPAS.com - Sebuah jalan panjang bagi status Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bakal dimulai Senin (26/9/2011). Pasalnya, Dewan Keamanan (DK) PBB mulai membahas permohonan yang diajukan Pemimpin Palestina Mahmoud Abbas untuk mendapat keanggotaan tetap PBB tersebut.

Pekan lalu, Mahmoud Abbas sudah mengajukan permohonan tersebut. Syarat yang dibawa Abbas adalah Palestina negara merdeka dengan perbatasan dengan Israel  seperti berlaku sebelum 1967.

Menurut warta AP dan AFP, permohonan itu, sebagaimana sudah diduga sebelumnya, ditolak oleh Israel. Negara Yahudi itu mengatakan perundingan damai tanpa syarat mesti dilangsungkan kembali. Sejak September 2010, perundingan antara Palestina dan Israel macet.

Kubu Palestina memilih keluar sidang sebagai protes atas diteruskannya pembangunan permukiman Yahudi di wilayah yang diduduki di Tepi Barat. Menurut Palestina perundingan tidak dapat dilangsungkan selama Israel terus memperluas permukiman Yahudi di wilayah yang dianggap sebagai hak Palestina.

Namun begitu, dalam pidatonya di depan sidang PBB, PM Benyamin Netanyahu berdalih persoalannya bukan pada permukiman. Menurut Israel, Palestina menolak keberadaan Israel sebagai negara Yahudi.

Sementara, persetujuan permohonan membutuhkan sedikitnya 9 suara dari 15 anggota DK. Namun, sebagaimana pidato Presiden Barack Obama pekan lalu di Majelis Umum PBB, AS sudah mengambil ancang-ancang menggunakan hak veto demi mementahkan permohonan tersebut.

Empat pihak

Sambutan meriah diberikan pada Mahmoud Abbas saat mendarat di Tepi Barat setelah kunjungan ke New York, Minggu (25/9/2011).

Kepada massa yang bersorak riuh pria berambut putih itu mengatakan tekadnya untuk tetap menolak bicara dengan Israel tanpa pembekuan pembangunan permukiman Yahudi. "Kita tekankan pada semua pihak bahwa kita ingin memperoleh hak kita melalui jalur damai, melalui negosiasi tapi bukan sembarang negosiasi," katanya di depan ribuan orang yang berkumpul di depa kantornya di Ramallah.

"Kita akan pakai hukum internasional sebagai dasar perundingan, dan penghentian seluruh kegiatan pemukiman," tambah Abbas yang dikenal dengan nama perjuangan Abu Mazen.

Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan agar Palestina setuju berunding lagi tanpa syarat. "Perundingan tidak akan pernah berakhir kecuali dimulai dulu," kata Netanyahu.

Empat pihak yang mencoba jadi penengah konflik, AS, PBB, Uni Eropa, dan Rusia, telah menyerukan agar Israel dan Palestina melanjutkan perundingan damai dalam sebulan ini. Target penengah tersebut adalah tercapainya kesepakatan damai akhir tahun depan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com