Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sirte di Tangan, Khadafy Tetap Hilang

Kompas.com - 25/09/2011, 15:26 WIB

KOMPAS.com - Pasukan oposisi mengaku optimistis menguasai Kota Sirte. Dengan dukungan artileri berat, pasukan oposisi yang tergabung dalam Dewan Transisi Nasional Libya (NTC) menyerang kota yang menjadi basis kuat loyalis Khadafy itu dari arah barat dan timur.

Menurut warta AP dan AFP pada Minggu (25/9/2011), serangan itu dimulai sejak pagi hari waktu setempat. Sedikit demi sedikit, pergerakan pasukan oposisi merangsek memasuki kota. Suara rentetan tembakan terdengar jelas. sementara, asap hitam membumbung tinggi ke angkasa Sirte.

Sebelumnya, pada Sabtu kemarin, pasukan NATO sudah membombardir Sirte. Bantuan pasukan NATO acap menjadi pembuka jalan bagi pasukan oposisi.

Sirte adalah kota kelahiran Moammar Khadafy, pemimpin Libya yang kini buron. Kendati begitu, sampai kini, keberadaan Khadafy tidak diketahui. Sirte merupakan target simbolis kelompok oposisi.

Selain Sirte, kelompok pro-Khadafy juga masih bertahan di Bani Walid. Kawasan ini letaknya di tenggara ibu kota, Tripoli.

Menurut pengakuan pihak oposisi, pasukan yang setiap kepada Khadafy masih bertahan di Sirte. Bahkan, mereka menggunakan penembak jitu untuk melawan pasukan oposisi. Mereka menempati rumah dan bangunan umum demi mengincar anggota pasukan oposisi. Sejauh ini, dua anggota pasukan oposisi tewas terkena tembakan penembak jitu tersebut.

Pemerintahan sementara

Sementara, pada Sabtu kemarin, Ketua NTC Mustafa Abdul Jalil mengatakan pemerintahan sementara akan segera diumumkan pekan ini. Ia juga menginginkan agar aset Libya dicairkan untuk keperluan rekonstruksi.

Di markas PBB di New York, Perdana Menteri sementara Libya Mahmoud Jibril memberikan pidato pertamanya di Sidang Umum. Dia mengatakan demokrasi Libya yang baru "hidup kembali" dan menggapai dunia internasional.

Sama seperti Abdul Jalil, Jibril, dalam kesempatan itu, juga meminta pencairan aset Libya. "Dana itu sebagai jaminan rekonstruksi dan rehabilitasi negara," katanya.

Sejatinya, misteri memang masih meliputi keberadaan Khadafy. Tapi, sejumlah kerabat dan keluarganya diketahui sudah mengungsi ke Aljazair dan Niger.

Dalam perkembangan lain NTC memprotes otoritas Aljazair terkait dengan pesan suara yang disampaikan putri Khadafy, Aisha, yang mengungsi ke Aljazair. Pesan yang dikritik pemerintah baru Libya itu disiarkan di saluran TV pendukung Khadafy di Suriah, Jumat silam.

NTC mengatakan Aisha Khadafy semestinya tidak boleh mengeluarkan pernyataan politik. Dia sendiri diizinkan masuk ke Aljazair dengan alasan kemanusiaan.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com