Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBB Bahas Masa Depan Somalia

Kompas.com - 24/09/2011, 13:26 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Puluhan negara membahas masa depan Somalia dalam sidang PBB, Jumat (23/9/2011), beberapa pekan setelah satu rencana diajukan untuk melepaskan negara itu dari kebuntuan politik.

Peta jalan yang disahkan 6 September menuntut diakhirinya segera pemerintah peralihan, yang terbukti tidak mampu memulihkan perdamaian dan ketertiban di negara itu, yang dilanda perang saudara selama 20 tahun.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton mendukung peta jalan itu sebagai satu "langkah penting menuju pembangunan satu masala depan yang stabil dan sejahtera bagi rakyat Somalia" sementara itu juga mendesak para pemimpin Somalia melakukan tugas itu.

"Jika para pemimpin Somalia tidak melaksanakan peta jalan yang dirundingkan oleh negara-negara Afrika untuk rakyat Afrika, maka saya tidak tahu apa yang akan dilakukan masyarakat internasional di sini tahun depan dan tahun setelah dukungan itu. Kini tergantung pada rakyat Somalia," kata Menlu AS itu.

Salah satu dari topik-topik yang rumit adalah mengusahakan perjanjian bagi susunan pemerintah baru di Somalia yang dilanda ketegangan-ketegangan antar suku dan persaingan politik.

"Negara Tanduk Afrika itu sangat rumit, rawan dan suasana yang dihadapi Afrika sekarang," kata seorang pejabat AS menjelang sidang PBB itu.

"Somalia adalah pusat banyak tantangan dan menghadapi krisi kemanusiaan, satu krisis keamanan dan tantangan-tantangan politik.

Para peserta pertemuan itu "menekankan pentingnya melakukan konsultasi-konsultasi masyaratakat mengenai rancangan konstitusi dan reformasi parlemen untuk memungkinkan persetujuan satu kosntitusi baru oleh satu badan perwakilan tanpa ditunda," kata satu pernyataan PBB.

Pertemuan itu menyetujui pentingnya pembangunan institusi-instisi pemerintah dan kemampuan sipil ditingkatan di seluruh Somalia.Delegasi-delegasi juga menyatakan khawatir pada aksi kekerasan yang meningkat dan meluas oleh para perompak Somalia, dan juga membicarakan peran Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM).

Pekan lalu, Somalia mengajukan satu permohonan ke Dewan Keamanan PBB bagi peningkatan jumlah personil AMISOM dari 12.000 menjadi 20.000 tentara perdamaian.

PBB diperkirakan akan mencurahkan perhatiannya pada krisis kemanusiaan akibat musim kemarau di kawasan itu.

Sekitar empat juta warga Somalia dilanda kekurangan pangan dan 750.000 orang terancam meninggal, kata PBB. Dan masyarakat internasional mengecam milisi Al Shaabab karena melarang bantuan yang dibutuhkan sampai ke penduduk, yang memaksa terjadi pengungsian besar-besaran penduduk ke Kenya dan Ethiopia.

Usaha-usaha Shebab untuk memblokir akses ke daerah-daerah yang rawan di Somalia "telah semakin membuat berat krisis ini," kata Hillary.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com