Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netanyahu: Abbas, Kita Anak-anak Abraham

Kompas.com - 24/09/2011, 05:30 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mendesak Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk bertemu dengannya, Jumat (23/4/2011) di Markas PBB di New York guna membahas upaya perdamaian Timur Tengah.

"Mari kita bertemu hari ini di PBB," kata Netanyahu dalam sebuah permintaan yang disampaikan ketika ia berpidato pada Majelis Umum PBB, tak lama setelah Abbas mengajukan permohonan resmi bagi keanggotaan penuh PBB untuk negara Palestina.

"Saya tidak bisa membuat perdamaian sendirian. Saya tidak dapat membuat perdamaian tanpa Anda," kata Netanyahu kepada Abbas. Ia menambahkan, "Kita berdua anak-anak Abraham .... nasib kita saling terkait."

Namun, Abbas tidak bisa memenuhi keinginan Netanyahu. Abbas harus meninggalkan New York pada Jumat malam. Ia meninggalkan "tugas" buat Dewan Keamanan PBB untuk bergulat dengan permintaan Palestina yang mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu dari sekarang sebelum sebuah pemungutan suara akhirnya digelar.

Sementara itu, dua menteri Israel secara terpisah mengecam pidato berapi-api Mahmoud Abbas saat ia mengajukan permohonan kepada PBB untuk menerima negara Palestina sebagai anggota penuh. "Pidato itu merupakan hasutan nyata untuk menyulut kekerasan," kata Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, yang berhaluan ultranasionalis, kepada Channel 10 di New York. "Pidatonya membuktikan bahwa Palestina tidak punya niat untuk bernegosiasi dengan Israel dan bahwa usulan mereka hanyalah retorika," kata Lieberman.

Menteri Pendidikan Gideon Saar, sekutu dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menjelaskan bahwa pidato Abbas di Majelis Umum PBB itu "berbisa." Dia mengatakan Netanyahu, yang memberikan pidatonya tak lama kemudian, "tidak memberikan pidato berbisa semacam itu."

Dalam pidatonya, Abbas mengatakan, kebijakan pemukiman Israel akan "menghancurkan" setiap kemungkinan untuk mencapai solusi dua negara. Ia menambahkan, pihaknya akan kembali ke meja perundingan hanya jika Israel setuju untuk membekukan kegiatan pemukiman dan mengakui garis batas tahun 1967 sebagai dasar untuk pembicaraan pada masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com