Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Ahmadinejad Diboikot

Kompas.com - 24/09/2011, 02:23 WIB

New York, Kompas - Para diplomat Amerika Serikat dan negara Barat walk out ketika Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berpidato di PBB, Kamis (22/9). Dalam pidatonya, Ahmadinejad mengecam AS dan Barat sebagai ”kekuatan arogan” yang dikuasai keserakahan dan petualangan militer.

Pidato Ahmadinejad menjadi warna tersendiri pada Sidang Majelis Umum PBB yang sebelumnya didominasi upaya Palestina mendapat pengakuan sebagai negara merdeka. Wartawan Kompas Joice Tauris Santi dari New York melaporkan, Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menyampaikan pidatonya di depan Majelis Umum PBB, Jumat (23/9) siang waktu setempat atau lewat tengah malam WIB.

Abbas dijadwalkan berpidato pada urutan ke-11 setelah Presiden Sudan Selatan. Pada pidatonya ini, Abbas akan menyampaikan secara resmi keinginan Palestina menjadi anggota penuh PBB. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga dijadwalkan tampil pada forum yang sama, di urutan ke-14.

Penuh semangat

Ahmadinejad berpidato di forum Sidang Umum PBB dengan penuh semangat. Dari podium, dia menuding Barat ”memperlemah sejumlah negara dengan intervensi militer, menghancurkan infrastruktur, dan menjarah sumber kekayaan alam hingga membuat mereka tergantung”.

Pemimpin Iran itu mengulangi komentarnya berisi keraguan terhadap asal mula holocaust dan serangan bom pada 11 September 2001. Ia mengkritik AS karena lebih memilih membunuh Osama bin Laden daripada menyeretnya ke pengadilan. Holocaust Barat itu tidak lain adalah untuk membayar ”uang tebusan kepada Zionis”. ”Maksud  ’kejam’ Barat memicu perang dan krisis keuangan,” kata Ahmadinejad.

Dua diplomat AS, yang mengkhususkan diri pada masalah Timur Tengah, langsung meninggalkan sidang. Langkah itu diikuti para diplomat atau utusan lebih dari 30 negara. Mereka termasuk 27 anggota Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, Somalia, Liechtenstein, Monako, San Marino, dan Makedonia. Israel memboikot pidato Ahmadinejad. Boikot oleh 27 anggota Uni Eropa dilakukan secara terkoordinasi.

Dengan gaya retoris, Ahmadinejad menanyakan, siapa yang mendukung pemerintahan diktator militer di Asia, Afrika, dan Amerika Latin? Siapa yang menggunakan serangan 11 September sebagai alasan untuk menyerang Afganistan dan Irak? Siapa yang bertanggung jawab atas resesi ekonomi dunia?

Ahmadinejad memang tidak secara eksplisit menyebut AS sebagai jawaban atas pertanyaan yang dilontarkannya. Namun, dia menyebutkan bahwa AS dan negara Eropa lainnya diperintah dengan rasa iri serta ingin selalu melakukan serangan militer.

Bukan sekali ini saja Ahmadinejad membuat orang keluar dari ruang sidang. Tahun lalu, dia juga memancing reaksi serupa dengan mengatakan, dia percaya sebagian besar warga AS yakin Pemerintah AS berada di balik tragedi 11 September 2011 dalam upaya menyelamatkan Israel.

Ketika Presiden Iran itu berbicara, puluhan orang berdemonstrasi di taman yang disebut Dag Hammarskjold Plaza. Lebih dari seratus orang lagi berdemonstrasi menentang Ahmadinejad. Mereka membawa poster yang isinya anti-Ahmadinejad. Ada pula yang mengenakan boneka besar dengan meniru wajah Ahmadinejad.

Sedangkan yang lain mengusung potret Presiden dengan berbentuk hidung badut bulat berwarna merah. Di sebuah papan berbidang besar terdapat tulisan ini: ”Ketika Kita Mengenang 9/11, 10 Tahun Kemudian, Mitra Al Qaeda Datang ke New York”.

Bertanggung jawab

Dalam kesempatan itu, Ahmadinejad menuduh AS dan Eropa mendominasi Dewan Keamanan PBB yang bertanggung jawab atas keamanan internasional.

”Jika saja separuh dari anggaran pertahanan AS dan sekutunya dalam NATO dialihkan untuk membantu menyelesaikan masalah ekonomi di negara mereka sendiri, apakah akan mengalami krisis.” katanya lagi.

Ahmadinejad menyerukan agar ada upaya yang dilakukan dengan kerja sama kolektif untuk membuat peta baru berdasarkan prinsip dan landasan umum, seperti monotheisme, keadilan, kebebasan, cinta, dan kebahagiaan.

”Ide pembentukan PBB harus tetap menjadi pencapaian manusia yang besar dan bersejarah. Kepentingannya harus dihargai dan kapasitasnya digunakan demi tujuan mulia kita,” katanya.

Delegasi Jerman mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka memprotes terhadap kata-kata kasar yang disemburkan dari mulut Ahmadinejad, gerakan anti-Amerika, anti-Israel, dan anti-Barat oleh Presiden Iran. Seorang juru bicara Perancis justru mengatakan serangan Ahmadinejad ”tidak dapat diterima”.

Diplomat Barat lainnya mengatakan, pidato keras itu telah diperkirakan. Mereka telah mempersiapkan rencana walk out sebelumnya. (AFP/AP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com