Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abbas Maju Terus meski Diancam

Kompas.com - 23/09/2011, 05:46 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Jumat (23/9/2011), akan melanjutkan agendanya, yaitu mengajukan Palestina menjadi anggota PBB, di tengah protes di Tepi Barat terhadap Presiden AS Barack Obama.

"Rakyat kami berdemonstrasi kemarin dan hari ini untuk mengekspresikan perasaan mereka bahwa pidato (Obama) tidak memenuhi harapan warga Palestina terhadap kebebasan dan kemerdekaan yang Pemerintah AS serukan untuk semua orang, kecuali orang Palestina," kata negosiator utama Palestina, Saeb Erakat.

"Itulah sebabnya, mengapa rakyat kami percaya bahwa keberpihakan Amerika (terhadap Israel) tidak mendukung (menyelesaikan konflik Palestina)," kata Erakat kepada AFP. "Namun meskipun posisi ini tidak adil dan banyak tekanan, Presiden Abbas besok akan menyerahkan usul melalui Dewan Keamanan PBB untuk mengakui negara Palestina."

Erakat menegaskan, setelah mengajukan usul itu, Abbas akan kembali ke wilayah Palestina "untuk mempelajari opsi-opsi dalam sebuah pertemuan kepemimpinan Palestina, terutama terkait dengan inisiatif yang diajukan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy."

Warga Palestina yang marah, Kamis, melakukan protes di jalan-jalan kota Ramallah dan Gaza setelah pidato Obama di Majelis Umum PBB yang dinilai tanpa sungkan-sungkan pro-Israel. Lebih dari 1.000 warga Palestina membawa simbol-simbol yang mencela Obama berkumpul di luar markas Abbas di Tepi Barat sebelum berbaris ke pusat kota. Mereka berteriak, "Sangat memalukan. Amerika mendukung pendudukan."

Dalam pidatonya, Obama sekali lagi menentang rencana usul Palestina ke PBB untuk diakui sebagai anggota. Obama mengatakan, hanya perundingan langsung dengan Israel yang bisa menghasilkan perjanjian perdamaian abadi antara negara itu dan Palestina.

Presiden Sarkozy pada hari yang sama telah mengajukan rencana untuk memberikan status sementara bagi Palestina sebagai negara pengamat non-anggota di PBB dan menetapkan sebuah jadwal atas dimulainya kembali pembicaraan yang akan berlangsung dalam setahun.

Sementara itu, penasihat diplomatik Abbas, Majdi al-Khaldi, mengatakan, Palestina yakin mereka akan mendapatkan sembilan suara yang dibutuhkan di Dewan Keamanan untuk memenuhi syarat agar diterima sebagai negara anggota. Namun, ia mengungkapkan, "Tiga dari anggota Dewan Keamanan berada di bawah tekanan Amerika, yaitu Bosnia, Gabon, dan Nigeria."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com