Jakarta, Kompas -
”Kami baru mulai buka kantor,” kata Presiden Direktur Medco Energi Internasional Lukman Mahfoedz, Selasa (20/9), di Jakarta. Saat ini, 60 karyawan Medco Energi sudah kembali bekerja dan memeriksa kondisi lapangan.
Medco Energi adalah perusahaan terbuka di Indonesia yang memiliki kelompok usaha terpadu bidang energi dengan aktivitas eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi, produksi elpiji dan pembangkit listrik. Saat ini, Medco memegang 50 persen hak partisipasi dan jadi operator di wilayah kerja migas Area 47 di Libya bersama mitranya, Libyan Investment Authority (LIA), yang memegang 50 persen hak partisipasi lain.
Manajemen Medco menyatakan siap kembali beroperasi di blok migas itu. Untuk kegiatan di lapangan, perusahaan itu harus memanggil pihak subkontraktor. ”Kami berharap bulan depan sudah mulai operasi. Keamanan, menurut laporan, sudah jadi lebih baik. Komunikasi semua sudah jalan,” ujarnya.
Tahap eksplorasi sudah selesai dan akan dilanjutkan dengan pengembangan dan pembuatan fasilitas produksi. Untuk pengembangan, nilai investasi diperkirakan 800 juta dollar AS dan 25 persen di antaranya ditanggung Medco. Kontrak bagi hasil menyebutkan, total biaya investasi ditanggung pemerintah (50 persen) dan kontraktor (50 persen).
Sejauh ini, penghentian sementara akibat krisis politik di Libya tidak mengakibatkan pembengkakan biaya investasi, tetapi akan memengaruhi waktu produksi.