Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Presiden Burhanuddin Rabbani Dibunuh

Kompas.com - 20/09/2011, 22:59 WIB
EditorNasru Alam Aziz

KABUL, KOMPAS.com - Mantan Presiden Afganistan yang juga tokoh perdamaian Afganistan, Burhanuddin Rabbani, tewas seketika setelah seorang pengebom bunuh diri meledakkan diri di hadapannya, Selasa (20/9/2011) malam. Peristiwa tragis itu terjadi di rumah Rabbani, yang terletak di kawasan kantor perwakilan diplomatik yang dijaga ketat di ibu kota Afganistan, Kabul.

Kepala Departemen Penyelidikan Kriminal Kepolisian Kabul Mohammed Zahir mengatakan, dua orang yang mengaku mewakili pihak gerilyawan Taliban datang ke rumah Rabbani untuk melanjutkan perundingan damai. Salah satu di antaranya kemudian mendekati Rabbani dan meledakkan bom yang ia sembunyikan di dalam serbannya.

Rabbani dan empat pengawalnya tewas seketika, sementara seorang ajudannya yang bernama Masoom Stanekzai menderita luka parah dan masih dirawat di rumah sakit. "Rabbani telah mati syahid," kata Zahir.

Presiden Afganistan Hamid Karzai memutuskan memperpendek kunjungannya ke AS setelah mendengar kabar tewasnya tokoh yang sangat dihormati ini. Karzai menunjuk Rabbani sebagai Ketua Dewan Tinggi Perdamaian, Oktober 2010, dengan tugas menjembatani perundingan damai dengan pihak pemberontak Taliban.

"Ini adalah pukulan telak bagi proses perdamaian dan kehilangan yang sangat besar bagi Afganistan. Profesor Rabbani adalah pemimpin spiritual yang sangat berpengaruh, dan telah berhasil menarik para pejuang Taliban ke proses perdamaian ini," ungkap Sadiqa Balkhi, seorang anggota Dewan Tinggi Perdamaian.

Rabbani adalah salah satu pemimpin pejuang Mujahidin yang disegani saat memimpin perlawanan terhadap pasukan pendudukan Uni Soviet pada era 1980-an. Ia kemudian menjadi Presiden Afganistan periode 1992-1996, sebelum digulingkan kelompok Taliban.

Setelah terguling, ia memimpin Persekutuan Utara (Northern Alliance), yang melawan rezim Taliban.

Peristiwa pembunuhan ini terjadi hanya sepekan setelah Taliban melancarkan serangan bersenjata ke kawasan perwakilan diplomatik di Kabul selama 20 jam. Lima polisi dan 11 warga sipil tewas dalam serangan tersebut.

Sumber: AFP/AP/Reuters

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke