Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Terancam Bubar

Kompas.com - 16/09/2011, 08:18 WIB

STRASBOURG, KOMPAS.com - Krisis utang di zona euro dapat mencabik dan membubarkan Uni Eropa. Sementara itu, bantuan yang ditawarkan oleh negara berkembang hanya akan berdampak sedikit saja di zona euro.

”Eropa berada dalam bahaya,” ujar Menteri Keuangan Polandian Jacek Rostowski di hadapan Parlemen Eropa di Strasbourg, Kamis (15/9).

”Jika zona euro terpecah, Uni Eropa tidak akan dapat selamat,” tambahnya. Bahkan, Rostowski memperingatkan kemungkinan akan terjadi ”perang” di Eropa jika krisis melemahkan Uni Eropa.

Tekanan terhadap zona euro dari luar semakin besar. Menteri Keuangan AS Timothy Geithner menyatakan, negara Eropa saat ini harus lebih banyak bertindak untuk menyelesaikan krisis.

Geithner menghadiri pembicaraan antara menteri keuangan Eropa dengan para gubernur bank sentral di Polandia. Presiden Perancis Nicolas Sarkozy, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan Perdana Menteri Yunani George Papandreou, mengadakan konferensi jarak jauh Rabu malam lalu. Pembicaraan mereka antara lain untuk mengirimkan sinyal agar pasar modal tenang.

Dalam pertemuan tersebut, sekali lagi Sarkozy dan Merkel menegaskan bahwa mereka mendukung Yunani. Dinyatakan pula, Yunani tetap akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Eropa, untuk menangkis wacana bahwa Yunani harus dikeluarkan dari zona euro karena tidak lagi menaati peraturan.

Pasar saham di Eropa dan AS menguat setelah ada penegasan dari kedua pemimpin Eropa tersebut.

Pernyataan ini didukung oleh Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso. Barroso menggambarkan bahwa krisis ini merupakan tantangan paling serius untuk satu generasi. ”Ini adalah perjuangan, baik untuk masa depan ekonomi maupun politik Eropa,” ujar Barroso.

Komisioner Ekonomi Uni Eropa Olli Rehn memperingatkan bahwa jika sampai Yunani mengalami gagal bayar atau dikeluarkan dari zona euro akan membawa dampak dramatis pada sosial, ekonomi, dan politik. ”Tidak hanya bagi Yunani, tetapi juga bagi negara anggota lainnya, juga mitra global lain,” kata Rehn.

Barroso mengumumkan, dia akan segera mengajukan usulan tentang penerbitan obligasi bersama dari negara di zona euro. Salah satu cara untuk dapat mengakses pasar surat utang dengan bunga yang lebih terjangkau.

Usulan semacam ini pernah menjadi wacana dan ditolak oleh Jerman. Penerbitan obligasi bersama ini juga memerlukan negosiasi traktat Uni Eropa yang alot.

Sedikit pengaruh

Sementara itu, parlemen Italia menyetujui paket penghematan sebesar 54,2 miliar euro dalam pemungutan suara yang baru selesai menjelang malam. Utang Italia sudah mencapai 120 persen dari produk domestik brutonya.

Upaya negara berkembang Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan (BRICS) untuk membeli obligasi euro dinilai masuk akal, tetapi hanya berdampak kecil saja, kata Kepala Ekonom Alex Agostini dari firma analis risiko Austin Rating.

”Setiap orang harus terlibat dalam mencari solusi karena ekonomi mengglobal dan krisis ini berdampak negatif bagi seluruh negara,” kata Agostini.

Bantuan dari negara berkembang, yang perekonomiannya bertumbuh pesat belakangan ini dibandingkan dengan negara maju, dapat menurunkan gejolak sementara. ”Tetapi, langkah itu tidak akan memecahkan masalah kelemahan struktural di zona euro,” kata anggota parlemen India NK Singh. (AP/AFP/Reuters/Joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com