Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Impor Sapi Baru 285.000 Ekor

Kompas.com - 15/09/2011, 21:23 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Realisasi impor sapi bakalan hingga, Kamis (15/9/2011) baru sebanyak 285.000 ekor, atau 47,5 persen dari kuota impor yang diberikan sebanyak 600.000 ekor.

Rendahnya realisasi impor, salah satunya akibat dampak penghentian ekspor sapi bakalan sementara oleh Pemerintah Australia.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Prabowo Respatiyo Caturroso, di Jakarta, Kamis, mengatakan, untuk menutupi kekurangan pasokan daging, perlu tambahan impor daging sapi.

Hal itu dilakukan agar kebutuhan daging sapi selama Natal dan Tahun Baru 2011 bisa terpenuhi.

Rendahnya realisasi impor sapi bakalan, juga salah satunya akibat sedikitnya rumah pemotongan hewan (RPH) di Indonesia yang berstandar internasional seperti yang dipersyaratkan Australia. Dari 36 RPH yang diajukan, hanya 13 RPH yang disetujui.

Untuk memenuhi kekurangan pasokan daging, pemerintah dalam rapat di Kantor Menko Perekonomian menambah alokasi impor daging sapi sebanyak 28.000 ton. Ditambah sisa impor yang belum teralisasi 3.000 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 7.000 ton direalisasikan Januari 2012, tetapi izin impornya harus dikeluarkan tahun ini untuk keperluan pemesanan.

Data Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, menyebutkan, total kebutuhan daging sapi nasional 424.000 ton. Dari jumlah itu, sebanyak 316.000 ton dipenuhi dari produksi dalam negeri atau setara pemotongan 2,3 juta ekor sapi. Kekurangannya dipasok dari daging eks sapi bakalan impor sebanyak 600.000 ekor atau setara 108.000 ton.

Selebihnya impor daging 72.000 ton dan tambahan 21.000 ton tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com