Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saadi Diawasi Ketat di Niger

Kompas.com - 15/09/2011, 04:57 WIB

niamey, rabu - Saadi Khadafy, anak ketiga pemimpin Libya dalam pelarian Moammar Khadafy, diawasi ketat aparat keamanan di Niamey, Rabu (14/9). Dia tiba di ibu kota Niger itu bersama delapan sahabat dekat ayahnya untuk mencari suaka politik, tetapi diduga telah dikenai tahanan rumah.

Di pihak lain, militer Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya belum juga berhasil mendeteksi keberadaan Khadafy. Mantan penguasa Libya itu diduga berada di Sirte, daerah kelahirannya, atau di Bani Walid. Perlawanan sengit dari kubu loyalisnya masih terjadi di dua kota itu. Tentara NTC bersiap mengerahkan kekuatannya untuk mengepung Sirte, Bani Walid, dan daerah di sekitarnya.

Saadi (38) adalah salah satu di antara 32 pejabat rezim terguling Libya yang melarikan diri ke Niger untuk mencari suaka politik, dua pekan lalu. Niger adalah salah satu negara di Afrika barat yang selama ini menerima keuntungan dari bantuan Khadafy.

Tiga orang di antara rombongan Saadi adalah petinggi militer dari rezim Khadafy. Ia pernah sebagai pemain bola profesional yang disewa Perugia, Italia, tahun 2003. Kemudian, ia diskors setelah positif memakai nandrolone, steroid anabolik. Setahun kemudian, ia pulang ke Libya untuk memimpin satu unit elite militer.

Wisma negara

Pejabat Niger mengatakan, Saadi tiba di Niamey, Selasa (13/9), dengan pesawat Hercules C-130. Dia terbang dari Agadez, kota di barat laut Niger, setelah menyeberangi negara tetangga itu pada 2 September.

Saadi ditempatkan di kediaman gubernur di kota padang gurun itu bersama delapan pejabat dekatnya. Washington setelah menerima jaminan dari Niamey mengatakan, Saadi telah dikenai tahanan rumah oleh aparat keamanan Niger.

”Setahu kami, seperti yang lain, dia ditahan di satu wisma tamu negara. Pada dasarnya, penahanan dilakukan di rumah di fasilitas pemerintah, itu yang kami tahu,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland di Washington.

Nuland sebelumnya menyatakan, kendati Saadi tak termasuk di dalam daftar sanksi Resolusi 1970 Dewan Keamanan PBB, Pemerintah Niger ”telah menjelaskan kepada NTC bahwa lembaga itu siap bekerja sama dengan NTC mengenai daftar mereka”.

Kini tinggal Moammar Khadafy yang belum diketahui keberadaannya. Kolonel Roland Lavoie, juru bicara aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya mengatakan, aliansi telah menerima informasi di ”berbagai titik” konflik bahwa Khadafy masih di Libya, tetapi keberadaannya masih misterius.

(AFP/AP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com