Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Minta Ambon Damai

Kompas.com - 13/09/2011, 05:25 WIB

Jakarta, Kompas - Kepolisian Negara Republik Indonesia meminta masyarakat di Kota Ambon kembali damai dan tidak terprovokasi agar konflik yang pernah terjadi di kota itu tidak terulang. Polri mendukung upaya semua lapisan masyarakat untuk membuat kondisi di Ambon dan sekitarnya aman serta semakin kondusif.

Demikian pernyataan Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam di Jakarta, Senin (12/9). ”Polri mendukung upaya-upaya mereka (tokoh masyarakat, agama, dan pemuda). Jangan sampai seperti yang lalu-lalu terulang lagi,” kata Anton.

Kota Ambon, sejak Minggu, memanas setelah terjadi bentrok antarkelompok masyarakat. Pemicunya adalah meninggalnya pengojek bernama Darfin Saimen (32), Sabtu sekitar pukul 21.00, akibat kecelakaan lalu lintas tunggal di daerah Gunung Nona, Kota Ambon. Entah bagaimana, tersebar isu dan provokasi bahwa Darfin dibunuh.

Anton menambahkan, kondisi Ambon, Senin kemarin, sudah kondusif, tetapi penjagaan oleh aparat keamanan gabungan TNI-Polri tetap ketat dengan tambahan tenaga 200 personel Brimob dari Jawa Timur dan 200 personel dari Sulawesi Selatan. Sebanyak 100 anggota Batalyon 733 Raider Kodam XVI/Pattimura juga disiagakan di sepanjang Jalan Diponegoro dan Jalan AM Sangaji. Di lokasi itu terdapat Tugu Trikora, salah satu titik bentrokan, Minggu siang.

”Polri tengah menelusuri SMS provokatif yang menyebar di masyarakat sehingga memicu aksi kekerasan di Ambon,” kata Anton.

Kekerasan pada Minggu siang mengakibatkan terbakarnya 3 rumah, 2 mobil, dan 4 sepeda motor. Korban yang tewas sebanyak 3 orang, luka berat 24 orang, dan luka ringan 65 orang.

Dari Ambon dilaporkan, aktivitas di kota itu belum sepenuhnya pulih. Pusat pertokoan di beberapa lokasi, seperti Ambon Plaza, Jalan Diponegoro, dan Jalan AM Sangaji, masih tutup.

Senin siang, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu menggelar pertemuan dengan forum komunikasi daerah. Pertemuan itu juga dihadiri Panglima Kodam XVI/Pattimura, Kepala Polda Maluku, pemuka agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan lembaga swadaya masyarakat.

Seruan perdamaian

Ikatan Keluarga Maluku (IKM) Jawa Tengah menyerukan kepada kerabat dan keluarga mereka yang tinggal di Ambon agar menahan diri dan tidak terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan agar konflik tidak berlanjut. Denny Tulaseket, Wakil Ketua IKM Jateng, mengatakan, pertikaian bisa membuka kembali luka lama konflik berbau SARA pada tahun 1999.

Seruan perdamaian juga disuarakan Koordinator Kontras Haris Azhar; Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan Konferensi Waligereja Indonesia Benny Susetyo; pengamat sosial dari Universitas Indonesia, Tamrin Amal Tomagola; Sekretaris Jenderal Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Nia Sjarifudin; dan Direktur Institut Titian Perdamaian Mohamad Miqdad.

Tokoh Deklarasi Malino untuk Maluku, Thamrin Ely, di Seram mengusulkan pembentukan badan penanggulangan konflik untuk menjaga perdamaian.

(RIZ/APA/SON/WHY/FER/DIK/HAN/IAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com