Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Nepal Tahan 20 Remaja Tibet

Kompas.com - 12/09/2011, 14:53 WIB

KATHMANDU, KOMPAS.com — Kepolisian Nepal, Senin (12/9/2011), menyatakan telah menangkap dan menahan 20 remaja Tibet yang melintasi perbatasan dari China secara ilegal. Penangkapan tersebut diduga dilakukan setelah Nepal mendapat tekanan keras dari China.

Juru bicara Kepolisian Nepal, Binod Singh, mengatakan, para remaja yang ditahan terdiri atas 15 anak laki-laki dan lima anak perempuan yang berusia 16-18 tahun.

Mereka ditahan di sebuah desa terpencil di kawasan Pegunungan Himalaya bagian barat setelah bersusah payah menyeberang perbatasan dengan berjalan kaki dari wilayah Tibet yang kini menjadi bagian dari China.

"Mereka ditahan oleh polisi setempat pada Minggu pagi. Mereka sudah berjalan kaki selama 16 hari. Seorang pejabat kepolisian saat ini mengantar mereka ke Kathmandu. Mereka akan diserahkan ke otoritas imigrasi," tutur Singh.

Nepal memang menjadi salah satu pintu pelarian paling mudah bagi warga Tibet yang hendak melarikan diri dari represi politik dan agama oleh Pemerintah China di wilayah Tibet. Dari Nepal mereka akan meneruskan perjalanan panjang menuju Dharamsala di India utara, tempat pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dan pemerintahan Tibet di pengasingan (Central Tibetan Administration/CTA) berada.

Ratusan warga Tibet, terutama kaum mudanya, rela menempuh perjalanan panjang penuh bahaya melintasi pegunungan Himalaya untuk menyeberang dari Tibet ke Nepal. Mereka bahkan rela membayar mahal kepada penunjuk jalan, yang akan memandu mereka melintasi jalur-jalur tersembunyi, agar bisa segera tiba di Kathmandu, tempat kantor perwakilan PBB—yang akan membantu mereka—berada.

Berdasarkan pengamatan Kompas, yang mengunjungi Dharamsala, April lalu, para pengungsi dari Tibet ini rela bertaruh nyawa, selain untuk berjumpa secara langsung dengan tokoh panutannya, juga untuk mendapatkan pendidikan bahasa dan kebudayaan asli Tibet yang disediakan CTA.

Akan tetapi, belakangan China mulai menekan Pemerintah Nepal melalui jalur ekonomi agar negara miskin itu menghentikan arus masuknya pengungsi ilegal dari Tibet.

Bulan lalu, Nepal menegaskan kembali komitmennya untuk tidak mengizinkan "aktivitas anti-China" di wilayahnya setelah sebuah delegasi pejabat tinggi China berkunjung ke Nepal dan menjanjikan bantuan senilai 50 juta dollar AS kepada negara tersebut.

Bocoran kawat diplomatik rahasia AS melalui situs Wikileaks tahun lalu menyebutkan, China telah membayar polisi Nepal untuk menahan warga Tibet. Nepal membantah tuduhan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com