Obama: AS Bangkit dari Kehancuran 10 Tahun Lalu

KOMPAS.com — Presiden AS Barack Obama menyampaikan pengantarnya untuk mengenang ribuan orang yang tewas 10 tahun lalu dengan pidato yang mengingatkan kembali akan ketangguhan AS dalam menghadapi tragedi 11 September 2001.

Dalam pidatonya di konser untuk mengenang tragedi ini di Kennedy Center, Washington, Barack Obama mengenang para korban yang tewas dalam serangan teroris di AS serta dua pertempuran besar AS untuk memerangi teroris di Irak dan Afganistan.

Obama menyadari peristiwa yang dikenal dengan sebutan "9/11" itu akan diketahui generasi masa mendatang yang tidak pernah menyaksikan peristiwa ini secara langsung, tetapi mengetahuinya melalui sejumlah momen peringatan.

"Bagi mereka, kenangan akan tragedi '9/11' akan tertuju pada pasukan yang mengajukan diri untuk misi memberantas teroris, warga yang berkalang nyawa tanpa rasa takut, pekerja yang kembali membangun dari reruntuhan gedung target serangan teroris, serta anak-anak yang tumbuh tanpa ditemani oleh orangtua mereka," kata Obama.

"Mereka akan mengenang bahwa AS telah berhasil melalui masa perang sipil, fasisme, resesi, komunisme, dan ya, terorisme," tambahnya. Obama menerangkan, satu dasawarsa sejak serangan 11 September menunjukkan bahwa AS tidak menyerah pada rasa takut dan tidak pernah tenggelam ke dalam kecurigaan ataupun rasa tidak percaya.

"Kenangan tragedi ini menekankan bahwa AS tetap memegang teguh keyakinannya bahwa tragedi yang menerjang kami justru membuat kami bertumbuh semakin kuat," tegas Obama.

Pidato Barack Obama disampaikan saat AS mengheningkan cipta pada 11 September untuk mengenang ribuan orang tak bersalah yang tewas 10 tahun lalu saat teroris secara brutal menghancurkan Twin Towers, selain melancarkan serangannya ke Pentagon dan Pennsylvania.

Obama juga menyempatkan diri hadir bersama dengan kalangan keluarga yang berduka serta mantan Presiden George W Bush di Ground Zero, di mana nama dari 2.753 orang yang tewas dalam tragedi itu dibacakan.