NIAMEY, KOMPAS.com - Saadi, salah seorang putra pemimpin Libya yang terguling Moammar Khadafy, tiba di Niger, Minggu (11/9/2011), kata seorang juru bicara pemerintah. "Hari ini, 11 September, sebuah patroli angkatan bersenjata Niger menyergap konvoi yang membawa putra Khadafy," kata Marou Amadou.
Itu adalah rombongan Saadi Khadafy, seorang mantan pemain sepak bola, kata Amadou, yang juga menteri kehakiman Niger. "Saat ini konvoi itu sedang dalam perjalanan menuju Agadez (Niger utara). Konvoi itu mungkin tiba di Niamey antara sekarang dan besok," katanya.
Saadi (38), putra ketiga dari tujuh putra Khadafy, meninggalkan karir sepak bola pada 2004 untuk bergabung dengan angkatan darat, dimana ia memimpin sebuah satuan elit.
Niger, Jumat, berjanji akan menghormati komitmen internasional jika orang-orang Libya yang diburu memasuki wilayahnya, dan memastikan bahwa tiga jendral era Khadfy, termasuk kepala staf angkatan udaranya, Al-Rifi Ali Al-Sharif, telah tiba di Agadez. Niamey menekankan bahwa Khadafy sendiri tidak berada di wilayah Niger.
Sementara itu, Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya mengumumkan kepada wartawan, Minggu, pemerintah sementara Libya akan dibentuk dalam waktu 10 hari. "Pemerintah baru akan dibentuk dalam waktu satu pekan hingga 10 hari," kata Mahmud Jibril, "perdana menteri" NTC, sayap politik dari pemberontak yang menggulingkan rejim Khadafy.
Keberadaan Khadafy hingga kini tidak diketahui. Dari tempat persembunyiannya, ia melontarkan janji-janji untuk melanjutkan perang, ketika semakin banyak negara mengakui NTC sebagai pemerintah yang berkuasa di Libya.
Khadafy (68 tahun) adalah pemimpin terlama di dunia Arab dan telah berkuasa selama empat dasawarsa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.