Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Perlu Kembangkan Wisata "MICE"

Kompas.com - 09/09/2011, 19:22 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Bali perlu membangun gedung konferensi yang berstandar internasional. Gedung konferensi diperlukan agar Bali dapat mengembangkan wisata MICE (meeting, incentive, conference, exhibition). Apalagi Bali selama ini dikenal oleh wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Namun untuk mewujudkan wisata MICE perlu sarana pendukung, antara lain pusat pertemuan yang lengkap dan memadai," kata anggota Komisi IV DPRD Bali Tjokorda Raka Kerthyasa di Denpasar, Jumat (9/9/2011). Tjokarda yang juga praktisi pariwisata itu menuturkan gedung konferensi yang memadai baru ada di kawasan BTDC Nusa Dua.

"Keberadaan gedung itu saya nilai masih kurang. Oleh karena itu harus ada lagi gedung-gedung berstandar internasional," katanya.

Ia menuturkan memang selama ini andalan utama Bali di sektor pariwisata adalah seni dan budaya. Tetapi, tambahnya, Bali akan dapat meningkatkan kunjungan turis melalui wisata MICE.

"Wisata MICE akan bisa mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara lebih banyak lagi dan bisa berkesinambungan, sebab jadwal yang akan hadir sudah pasti," katanya.

Ia mengatakan, pada umumnya wisatawan eksekutif yang datang, karena mereka sekalian menghadiri acara pertemuan sekaligus berwisata. Oleh karena itu, katanya, rencana pembangunan Bali International Park (BIP) di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya ke Bali.

"Apalagi dari rencana megaproyek BIP, bahwa di dalam kawasan tersebut akan dibangun ’convention hall’ yang mampu menampung hingga 10.000 peserta serta dilengkapi rumah kepala negara," ujarnya.

Menurutnya, ide membangun megaproyek tersebut patut didukung oleh semua pihak, karena jika sudah jadi dan wisatawan banyak melakukan wisata MICE, tentu akan berimbas pada semua daerah. Tidak seperti sekarang, menurutnya imbas dari pariwisata hanya terkonsentrasi di Bali bagian selatan.

"Nah, inilah yang perlu kita pikirkan bersama. Membangun proyek prestisius yang disebut kawasan wisata terpadu harus mendapatkan kajian dari berbagai segi aspek kehidupan masyarakat Bali," ujarnya. Terlebih lagi, tuturnya, kawasan BIP tersebut nantinya juga dijadikan tempat penyelenggaraan KTT APEC 2013.

"Semestinya kesempatan ini jangan disia-siakan, karena dengan penyelenggaraan APEC di Bali, saya yakin imbas lebih luas lagi, khususnya kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat," ucapnya. Semakin banyak di Bali ada tempat pertemuan berstandar internasional, kata dia, maka peluang mendatangkan turis untuk berwisata MICE semakin meningkat pula.

"Contohnya Singapura, kalau dari segi objek wisata alam negeri ini sangat sedikit, tetapi negara ini mampu menyedot wisatawan cukup banyak karena memiliki gedung pertemuan berstandar internasional," katanya. Cok Kerthyasa menyatakan Bali sendiri bisa melakukan seperti itu apabila mampu membangun "convention center" berstandar internasional.

"Pembangunan kawasan wisata terpadu itu aset besar untuk menarik wisatawan. Bahkan ini nantinya diharapkan menjadi maskot untuk dapat bersaing dengan negara-negara tetangga dalam mendatangan wisatawan MICE," ucap Cok Kerthyasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com