Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy: Saya Ada di Libya

Kompas.com - 09/09/2011, 04:58 WIB

Kairo, Kompas - Mantan penguasa Libya, Moammar Khadafy, kembali bersuara. Khadafy dalam rekaman suara yang disiarkan stasiun televisi Suriah, Al Rai, Kamis (8/9), membantah keras berita yang mengatakan bahwa dia telah kabur ke Niger. Ia menegaskan akan tetap berada di Libya.

Khadafy menyebut berita tersebut hanya bagian dari perang urat saraf dan aksi kebohongan. Mantan penguasa Libya itu mempertanyakan tujuan berita yang menyebutkan bahwa mereka melihat konvoi Khadafy menyeberang ke Niger.

Menurut Khadafy, justru konvoi penyelundup barang dan manusia yang setiap hari masuk ke Niger, Sudan, Chad, Mali, dan Aljazair. ”Akan tetapi, mereka itu dibuat seakan-akan konvoi saya.”

Ia masih sesumbar akan mengalahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC), penguasa Libya sekarang. Khadafy menegaskan, NATO akan gagal karena kemampuan finansialnya tidak memungkinkan mereka melanjutkan operasi. Ia menyatakan, rakyat Libya akan bangkit kembali untuk melawan NATO.

Khadafy juga menyebut NTC telah kehilangan segalanya dan hanya bisa mengembuskan perang urat saraf serta menyebarkan kebohongan. Ia mengkritik media massa Arab dalam meliput peristiwa Libya.

Khadafy kembali buka suara beberapa saat setelah NTC mengirim delegasi ke Niger untuk membahas kemungkinan Khadafy lari ke negara tetangga Libya itu. Ketua Komite Politik NTC Fathi Bajah mengungkapkan, NTC telah mengirim delegasi dan akan meminta otoritas negara itu mengembalikan para pejabat loyalis Khadafy ke Libya.

Masih misterius

Keberadaan Khadafy masih misterius. Diduga kuat, mantan penguasa Libya itu bersembunyi di wilayah perbatasan dengan Niger dan Aljazair untuk menunggu kesempatan masuk ke salah satu dari dua negara tersebut.

Utusan khusus Rusia untuk Afrika, Mikhail Margelov, mengungkapkan, Khadafy bersembunyi di suatu tempat di Libya. Menurut Margelov, ke mana Khadafy akan pergi, akan terlihat nanti seiring dengan perjalanan waktu.

Menteri Luar Negeri Niger Mohammed Bazoum mengakui, ada pejabat Libya dalam konvoi kendaraan yang tiba di Niger Senin malam lalu. Ia menegaskan, mereka bisa tinggal di Niger karena pertimbangan kemanusiaan, tetapi harus menghormati hukum internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com