Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gema Kebudayaan Indonesia di Langit Sri Lanka

Kompas.com - 08/09/2011, 14:58 WIB

COLOMBO, KOMPAS.com - Malam hari di Colombo pada Rabu (7/9/2011) seakan dipenuhi dengan energi seniman Yogyakarta, Indonesia yang sangat berbakat lewat penampilan seni pertunjukan tradisional dari beberapa provinsi di Indonesia.

Kreativitas seni dan hubungan Indonesia dan Sri Lanka ini dirayakan lewat rangkaian pertunjukan musik dan tari dalam “the Goodwill Visit of Indonesian Cultural Troupe to Sri Lanka” pada 6-9 September 2011. Tim kesenian terdiri dari 43 penari dan musisi civitas academika Insitut Seni Indonesia – Yogyakarta ini dipimpin oleh Prof. AM Hermien Kusmayati, Rektor Institut.

Total sekitar 1450 masyarakat Sri Lanka, termasuk Menteri Kebudayaan dan Kesenian Sri Lanka TB Ekanayake, masyarakat Indonesia di Sri Lanka dan kalangan perwakilan diplomatik memadati Auditorium di Bandaranaike Memorial International Convention Hall untuk menikmati sembilan pertunjukan.

Tarian khas yang ditampilkan pada malam tersebut termasuk tari bangsawan “Bedhaya Wiwaha Sangaskara”, tari hentakan kaki “Sesorengan”, tari baris humor “Nirboyo”, tari berderet “Saman” yang terkenal, dan tari teatrikal “Kecak Kesambut Sita”. Semua tari tersebut mewakili nilai-nilai yang dihargai oleh bangsa Indonesia, yaitu semangat, persahabatan dan harmoni.

Musik tradisional atau “Karawitan” ditampilkan sebagai konser alat musik Jawa “Gamelan” yang dimainkan untuk mengiringi komposisi, atau Gending. Dengan permainan yang halus dan anggun, musisi “Karawitan” mempersembahkan komposisi bernada nyaring “Gending Nglantak”, komposisi yang mendayu-dayu “Gending Dayinta”, dan komposisi bernada lembut “Gending Ladrang”. Bahkan para musisi memainkan juga komposisi yang diinspirasi dari “Surangani”, lagu populer Sri Lanka dengan ritme cepat dan bersemangat.

Pertunjukan budaya ini diadakan untuk memperkenalkan sebagian dari kekayaan ekspresi seni Indonesia. Tari dan komposisi musik dipilih untuk mewakili seni pertunjukan tradisional dari Provinsi Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh dan Bali. Selain itu, pertunjukan juga dilaksanakan untuk lebih mendorong pengertian dan hubungan antar-masyarakat di antara Indonesia dan Sri Lanka.

Senin malam (6/9/2011), tim kesenian tampil di hadapan sekitar 450 penonton di aula utama University of the Visual and Performing Arts-Colombo dengan tuan rumah Duta Besar RI Djafar Husein dan Vice Chancellor Universitas, Prof. Jayasena Kottegoda. Selain tari dan musik tradisional Indonesia, beberapa tari dan musik tradisional Sri Lanka ditampilkan oleh mahasiswa sarjana dan pasca-sarjana di Universitas tersebut.

Tim kesenian juga mendapatkan pengetahuan berharga dari pelatihan tari yang diberikan oleh dosen senior dan seniman kawakan dari Universitas, dan menjajaki bidang-bidang kerjasama yang dapat dilakukan dalam kerjasama antar-universitas dalam diskusi bilateral. Delegasi Institut Seni Indonesia dipimpin oleh Prof. Kusmayati, sementara delegasi Universitas dipimpin oleh Prof. Kottegoda.

Setelah menghibur Colombo pada 6-7 September 2011, tim kesenian yang sekarang telah berkunjung ke 9 negara akan menampilkan pertunjukan khusus lainnya di kota Galle pada Kamis malam (8/9/2011). Duta Besar RI Djafar Husein dan Gubernur Prov. Selatan Sri Lanka, Kumari Balasuriya, akan menjadi tuan rumah pertunjukan di Hall de Galle, yang terletak di dalam Benteng Galle, situs Warisan Dunia UNESCO. Pertunjukan tersebut direncanakan untuk menghibur sekitar 500 penonton dari kota tersebut.

Tim Kesenian akan langsung kembali ke Colombo untuk melaksanakan pelatihan Batik Indonesia pada Jumat (9/9/2011). Hampir 80 peserta akan belajar membuat pola Batik di atas bahan katun dengan Canting di KBRI.

Sebelum mengunjungi Colombo tahun ini, tim kesenian yang telah melanglang buana tersebut pernah menampilkan pertunjukan besar di luar negeri selama enam tahun terakhir, yaitu Lisabon, Budapest, Kairo, Beijing, Taiwan, Tokyo, Bangkok, Kuala Lumpur, dan Singapura. (KBRI Sri Lanka)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com