BALI, KOMPAS.com — Sebanyak 20 negara di kawasan timur jauh saat ini sedang membahas strategi dalam mengatasi peredaran gelap narkoba, Rabu (7/9/2011) di Kuta, Bali. Afganistan merupakan salah satu negara yang paling diawasi.
”Sebanyak 93 persen kebutuhan narkoba dunia diproduksi di Afganistan,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere. Produksi terbesar di Afganistan adalah heroin. Peredaran narkoba jenis kokain dari negara di Amerika Selatan, seperti Kolombia, Peru, atau Bolivia juga mendapat perhatian dalam forum itu.
”Sindikat narkoba tidak pernah berhenti dan terus memakai modus baru dengan peralatan dan teknologi yang makin canggih. Ini harus terus diwaspadai,” kata Gories Mere.
Pertemuan berupa rapat kerja sama International Drug Enforcement Conference (IDEC) itu berlangsung 7-8 September. Negara yang berpartisipasi, antara lain, Australia, Brunei, Kamboja, China, Hongkong, Jepang, Macau, Malaysia, Myanmar, dan Korea.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.