Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy Tidak Berada di Niger

Kompas.com - 07/09/2011, 10:07 WIB

AGADEZ, KOMPAS.com - Sebuah rombongan besar kendaraan militer dan sipil Libya memasuki Niger, Namun para pejabat, Selasa (6/9), membantah pemimpin Libya yang terguling, Mommar Khadafy, ada dalam rombongan tersebut.

Rombongan itu memasuki wilayah Sahelia, Senin malam dan bergerak melewati kota Agadez, kubu bekas pemberontak Tuareg, yang pernah disokong Khadafy, kata sumber militer setempat yang tak ingin disebutkan jatidirinya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland, mengatakan para pejabat senior dari rejim Libya yang sudah tersingkir itu berada di dalam rombongan tersebut. Namun ia menambahkan, "Kami tak percaya Khadafy ada di antara mereka."

Khadafy tidak muncul sejak pemberontak menyerbu ibu kota Libya, Tripoli, 20 Agustus lalu, meski hingga Kamis lalu ia menyiarkan pesan audio yang meminta para pendukungnya mempersiapkan diri untuk perang gerilya. "Kami tak memperoleh bukti Khadafy ada di tempat lain di luar Libya saat ini," kata Nuland. Ia menambahkan, dirinya tak menerima informasi mengenai keberadaan anggota lain dari keluarga itu.

Pemimpin baru Libya di Tripoli menyatakan, mereka tahu satu rombongan memasuki Niger. "Kami dapat mengonfirmasi sebanyak 200 mobil menyeberangi Libya dan memasuki Niger, tetapi kami tak dapat mengonfirmasi siapa yang ada di dalam rombongan tersebut," kata Jalal al-Gallal, juru bicara Dewan Transisi Nasional (NTC) kepada AFP. "Rombongan macam ini biasanya membawa Khadafy atau salah seorang putranya," tambahnya.

Kota Arlit, kota pertambangan di utara Agadez, berdekatan dengan Aljazair, tempat istri Khadafy, putrinya dan dua putranya mengungsi pada pekan sebelumnya. Namun ketika berbicara dari Aljazair, Menteri Luar Negeri Niger Mohamed Bazoum membantah Khadafy berada di dalam rombongan itu dan bahwa rombongan tersebut terdiri atas 200 kendaraan. "Tidak benar, itu bukan Khadafy dan saya kira rombongan tersebut tak sebanyak yang dikatakan," katanya kepada AFP melalui telepon.

Ketika ditanya apakah Khadafy akan diterima di Niger, menteri itu mengatakan, keputusan tentang hal itu ada di tangan presiden tetapi ia menambahkan, "(Jika) Khadafy berada di Niger, (ia) dapat menimbulkan masalah."

Di Niamey, Menteri Dalam Negeri Niger Abdou Labo mengatakan kepada wartawan bahwa orang yang setia kepada Khadafy diterima "karena alasan kemanusiaan". Soal kemungkinan tawaran suaka buat Khadafy, Labo mengatakan, "Ketika pertanyaan tersebut muncul, kami akan memberi tahu anda."

Sementara itu tetangga Niger, Burkina Faso, Selasa larut malam menyatakan negara tersebut takkan memberi suaka kepada pemimpin terguling Libya itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com