Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kikwete Terima Suap

Kompas.com - 07/09/2011, 02:08 WIB

Dar Es Salaam, Selasa - Presiden Tanzania Jakaya Kikwete diduga telah menerima suap dari pemilik jaringan Hotel Kempinski di negeri itu. Investor ini pun pernah mendonasikan 1 juta dollar AS kepada partai berkuasa, yakni Partai Chama Cha Mapinduzi.

Kikwete, Senin (5/9), membantah tuduhan bersumber pada kawat diplomatik AS yang dibocorkan Wikileaks itu. ”Kawat itu tidak benar dan keterlaluan. Laporan itu bohong, merusak citra dan nama baik Presiden,” kata Salva Rweyemamu, juru bicara Kikwete, yang menjabat Direktur Komunikasi Kantor Presiden.

Merujuk sebuah kawat rahasia diplomatik AS, Februari 2006, Wikileaks melaporkan, Kikwete menerima hadiah dari seorang investor. Sang investor itu juga pernah mendonasikan 1 juta dollar AS kepada partai berkuasa, yakni Partai CCM.

Ali Albwardy, pemilik jaringan hotel terdepan Tanzania, negara di Afrika timur itu, membiayai Kikwete ke London untuk berbelanja. Presiden dibelikan pakaian dari desainer ternama.

”Presiden Kikwete telah menerima pemberian (hadiah) dari pemilik jaringan properti ternama di Tanzania, Hotel Kempinski, seorang warga Uni Emirat Arab (UEA),” ungkap kawat.

”Albwardy baru saja menerbangkan Kikwete ke London untuk ekspedisi belanja. Hal itu, antara lain, Albwardy membeli lima setelan Savile Row untuk Kikwete. Dia juga baru-baru ini memberikan sumbangan uang tunai 1 juta dollar AS kepada CCM (kontribusi yang legal di bawah undang-undang Tanzania).”

Albwardy tidak dapat dimintai komentarnya. Jaringan Hotel Kempinski ini telah mengakhiri operasinya di Tanzania. Hotel Kilimanjaro milik Albwardy di pusat komersial Dar es Salaam, ibu kota negara, telah beralih tangan ke Hotel Hyatt sejak 1 Agustus.

Salva Rweyemamu mengatakan, Kikwete tidak pernah menerima hadiah dari investor mana pun. Rweyemamu juga menolak laporan yang menyebutkan, CCM pernah menerima sumbangan 1 juta dollar AS dari Albwardy. ”Kami ingin menyatakan dengan tegas bahwa Presiden tidak pernah menerima hadiah dari Albwardy,” kata Rweyemamu, Senin.

Korupsi

Kawat diplomatik AS itu dibocorkan Wikileaks pada saat yang paling sensitif bagi CCM. Partai berkuasa ini sedang dirundung dampak politik potensial akibat beberapa anggota senior lainnya, termasuk mantan perdana menteri, diduga kuat terlibat skandal korupsi.

Mei lalu, negara-negara donor memangkas anggaran Desember 2011 untuk Tanzania. Donor khawatir suburnya korupsi dan lambatnya reformasi.

Albwardy memiliki tiga hotel di Tanzania, yakni Hotel Kilimanjaro, hotel tepi pantai di Zanzibar, dan sebuah penginapan di dalam kawasan taman nasional Serengeti. Semuanya berada di bawah pengelolaan investor asal UEA itu.

Hotel Kilimanjaro semula adalah milik badan usaha milik negara. Pada tahun 2002, pemerintah menjualnya kepada Albwardy. Kikwete berkuasa sejak tahun 2005. Kawat diplomatik yang dibocorkan Wikileaks menunjukkan, mantan Duta Besar AS untuk Tanzania, Michael Retzer, telah menuding Presiden menerima suap dari Albwardy ketika pengusaha asal UEA itu masih pemilik Kilimanjaro.

Kikwete sepertinya yakin, tidak ada salahnya menerima ”hadiah kecil” itu. Sebab suap adalah hal yang biasa dilakukan di negeri itu. Rweyemamu mengatakan, Presiden pernah membatalkan permintaan Albwardy membangun hotel di Ngorongoro. Jadi, tidak mungkin Presiden menerima suap. (REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com