Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Singkil Tergolong Gempa Tektonik

Kompas.com - 06/09/2011, 16:21 WIB

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Sekretaris Pusat Riset Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kualasyiah, Banda Aceh, Didik Sugiyanto, Selasa (6/9/2011), mengungkapkan, gempa berkekuatan 6,7 skala Richter yang berpusat di 59 kilometer timur laut di Aceh Singkil, tergolong gempa tektonik.

Gempa terjadi sebagai dampak dari proses subduksi pada lempeng Eurasia dan Indo-Australia di barat Sumatera, yang menimbulkan rangkaian gempa dalam beberapa tahun ini di wilayah Sumatera.

Subduksi itu kemudian menimbulkan respon pada patahan yang disebut sesar semangko, yang terdapat di sepanjang Pulau Sumatera. Sesar ini kemarin ada pergerakan dan menimbulkan gempa. " Hingga puluhan tahun kedepan, gempa seperti ini akan terus terjadi. Ini proses normal dan wajar," kata Didik.

Proses subduksi di pantai barat Sumatera itu menimbulkan akumulasi energi pada kantong-kantong energi yang ada di hampir sepanjang wilayah Sumatera. Singkil dan sekitarnya adalah salah satu kantong tersebut.  

"Jika kita lihat di Singkil sendiri dalam beberapa puluh tahun terakhir juga terjadi gempa. Jadi, sebenarnya normal. Namun sayangnya, persiapan kita yang kurang menghadapi gempa. Banyak bangunan yang menyalahi bestek, sehingga getaran gempa menimbulkan kerusakan parah," kata Didik.

Gempa di Singkil tak menimbulkan tsunami, meskipun getaran pada pusat gempa tercatat 6,7 skala Richter dan mencapai 4-5 skala modified mercally intensity (MMI) dari getaran yang dirasakan di daratan (getaran gempa di atas 6 skala Richter atau di atas 3 MMI dapat menimbulkan tsunami).

Menurut Didik hal ini terjadi karena pusat gempa bukan di lautan, dan tak tergolong gempa dangkal (di bawah 30 meter dari permukaan laut dinaggap gempa dangkal) , yang merupakan syarat terjadinya tsunami. Kedalaman pusat gempa Singkil 78 kilometer di bawah permukaan laut.

Meskipun tak menimbulkan tsunami, gempa tersebut sempat membuat warga yang di wilayah yang terkena getaran panik dan ketakutan. Dian (27), warga Kota Subussalam, menuturkan, getaran gempa cukup lama, yakni sekitar 3 menit.

Warga kota berlari berhamburan keluar rumah, karena goncangan meretakkan bangunan rumah mereka. Bahkan, sejumlah rumah toko di wilayah Kecamatan Sultan Daulat ambruk menimpa rumah warga di sebelahnya.

"Setelah gempa listrik padam. Warga semakin panik. Mereka khawatir ada gempa susulan. Ada sekitar 400 warga yang kemudian mengungsi ke dua titik, yaitu di Gunung Meriah, dan Singkil Das," tutur Dian.

Seperti diketahui, gempa bumi tektonik berkekuatan 6,7 skala richter yang berpusat di 59 kilometer timur laut Singkil Baru, Kabupaten Aceh Singkil, mengguncang sebagian wilayah Sumatera Utara dan Aceh, Selasa (6/9/2011) pukul 00.55.

Satu orang meninggal, 3 luka ringan, serta 5 masjid, 11 sekolah, 3 puskesmas, dan sekitar 21 rumah dan toko di Kota Subussalam, Aceh, rusak akibat getaran gempa tersebut.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com