Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneror Itu Kerap Kirim SMS Iseng

Kompas.com - 06/09/2011, 10:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penyidik Kepolisian Daerah Metro Jaya memastikan bahwa Athur James Bernard Meloa (23) tidak terlibat jaringan terorisme. Warga Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat, itu mengirim pesan singkat ke seorang petugas Bandara Soekarno-Hatta karena iseng. Ia mengenal petugas tersebut.

”Dia dipastikan tidak terlibat jaringan terorisme. Namun, perbuatannya tidak dapat ditolerir. Tersangka kami tahan. Dia telah melanggar Pasal 7 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang Perubahan Perpu Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, subsider Pasal 335 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama seumur hidup,” kata Kepala Subdit Tanah & Bangunan/Reserse Mobile Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya Komisaris Herry Heryawan, Selasa (6/9/2011) pagi.

Herry menjelaskan, tersangka Athur telah mengirim pesan singkat (SMS) ke telepon seluler AY, seseorang yang dikenalnya sebagai petugas di Bandara Soekarno-Hatta. Isi pesannya: ”Perhatikan, dalam waktu 15 menit dari sekarang bom akan saya ledakkan, evakuasi orang-orang sekarang atau kalian akan menyesal, bom ada di Teminal 2D Bandara Soekarno-Hatta”.

SMS tersebut membuat petugas Bandara mendapat pekerjaan ekstra karena isi SMS itu bukan perkara yang harus disepelekan. Apalagi, SMS dikirim pada Senin 29 Agustus 2011 pukul 09.45 saat Bandara tengah sibuk dengan ribuan orang yang datang dan akan terbang melalui bandara tersebut. ”Itu kan hari-hari menjelang Lebaran. Bayangkan saja jika petugas bandara menerima SMS sepeti itu,” kata Herry.

Polisi yang mendapat laporan tersebut segera melakukan penyelidikan dengan mengidentifikasi keberadaan sinyal telepon 0812251XXXXX yang digunakan tersangka untuk mengirim SMS ke ponsel AY. Teridentifikasi sinyal telepon nomor tersebut ada di Blora, Jawa Tengah.

”Kami pun berangkat ke Jawa Tengah, akhirnya Senin malam itu juga kami menemukan ponsel tersangka di sebuah rumah. Tersangkanya tidak ada di tempat. Rupanya ponsel itu sengaja ditinggal. Informasi yang kami dapat, dia tengah ke Sleman dan menggunakan ponsel lainnya. Kami pun segera mencarinya di Sleman,” tutur Herry.

Tim polisi sampai di Sleman, tetapi tersangka sudah pergi lagi entah ke mana. Pencarian dilakukan kembali melalui sinyal teleponnya dan akhirnya polisi menangkap tersangka di Banyu Manik, Semarang. Athur yang bekerja di bidang pengapalan barang ditangkap pada  2 Agustus lalu dan kemudian dibawa ke Jakarta.

”Hasil pemeriksaan terhadap tersangka, dia mengaku hanya iseng mengirim SMS bernada ancaman luar biasa itu, tetapi paham efek yang akan ditimbulkan terhadap penerima SMS atau bandara dari pengiriman SMS itu. Tersangka juga mengaku telepon dengan nomor 0812251XXXXX kerap digunakan untuk mengirim SMS atau bertelepon iseng lainnya, dengan tidak pernah mengungkap jati dirinya saat mengirim SMS atau bertelepon isengnya itu,” tutur Herry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com