Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Keamanan Khadafy Ada di Niger

Kompas.com - 06/09/2011, 08:53 WIB

NIAMEY, KOMPAS.com - Sejumlah orang dekat Moammar Khadafy, termasuk Kepala Keamanan Internal Mansour Daw, telah melintasi perbatasan dan berada di Niger, kata sejumlah sumber kepada AFP, Senin. Satu sumber pemerintah Niger mengatakan, mantan pemimpin Libya yang buron itu tidak ada dalam kelompok 11 orang tersebut.

"Moammar Khadafy tidak berada dalam kelompok itu yang tiba di Niger terdiri atas tiga warga Niger: Agaly Alambo dan dua saudara lelakinya dan 11 warga Libya, di antaranya Mansour Daw," kata sumber itu. "Seluruh warga Libya itu akan ditampung di Niamey dan kami akan mengambil langkah-langkah terkait dengan keberadaan mereka," tambahnya.

Warga Libya tersebut tiba di kota Agadez, di bagian utara Niger, didampingi Alambo, seorang pemimpin historis dalam pemberotakan Tuareg, Niger, yang memiliki hubungan dekat dengan Khadafy. Alambo adalah pemimpin Gerakan bagi Keadilan Niger, yang merupakan kelompok pemberontak utama Tuareg sejak 2007. Dia tinggal di Libya sejak Khadafy memprakarsai berakhirnya perjuangan tokoh itu melawan Niamey tahun 2009.

Ketika negara-negara Barat mendukung gerakan pemberontak Libya awal tahun ini, Alambo merekrut ratusan bekas pemberontak Niger untuk membantu Khadafy. Pekan lalu satu sumber Tuareg mengatakan, orang-orang yang dekat dengan Khadafy tiba di Agadez pada April dengan tas-tas berisi uang untuk merekrut "ratusan" anak muda. Sumber itu mengatakan, sekitar 1.500 bekas pemberontak Tuareg bertempur bersama pengikut Khadafy.

Namun sejak Tripoli jatuh ke tangan para pemberontak yang setia kepada Dewan Transisis Nasional, ratusan petempur asal Tuareg kembali ke Niger sementara sekitar 500 orang mundur ke Sirte, kampung halaman Khadafy.

Niger bulan lalu mengakui secara resmi NTC sebagai otoritas sah negara tetangganya itu dan mendesak para pemimpin baru itu untuk menjaga keselamatan warga asing yang tinggal di Libya. Ribuan warga Tuareq telah mengungsi ke Libya menyusul pemberontakan di Niger yang melanda Mali dan Niger selama dua dekade.

Presiden Niger Mahamadou Issoufou, yang terpilih pada Maret, dipandang sebagai sekutu Khadafy dan keduanya bertemu terakhir kali di Tripoli pada Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com