Transmigran Uluwae Minta Bantuan Pangan

BAJAWA, KOMPAS.com - Transmigran di unit pemukiman transmigrasi (UPT) Dusun Watunggo, Desa Uluwae, Kecamatan Bajawa Utara, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur, meminta bantuan pangan dari pemerintah daerah setempat.

Sebanyak 720 jiwa dari 180 keluarga di kawasan itu mengalami kelaparan sejak bulan Juni 2011 lalu, karena gagal panen jagung, dan kekeringan. Stok pangan di dusun itu yang lebih banyak mengandalkan ubi kayu dan pisang, telah habis.

Namun hingga hari ini, Senin (5/9/2011), mereka belum mendapatkan bantuan darurat dari pemerintah. Untuk bertahan hidup, warga setempat berupaya dengan segala cara, antara lain mencari ubi kayu di dalam hutan yang jaraknya lebih dari 10 kilometer, bekerja menjadi buruh tani di desa tetangga, atau menjadi kuli proyek bangunan di kota Bajawa, yang jaraknya sekitar 45 kilometer dari dusun mereka.

"Sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Padahal yang sangat kami butuhkan adalah pangan, paling tidak beras atau jagung. Kami mengkhawatirkan kalau pekerjaan proyek kosong, dan lahan garapan sawah penuh, kami tidak bisa mendapat kan pekerjaan, dan tidak ada uang untuk membeli makanan, belum lagi untuk biaya anak sekolah," kata Wilibrodus Laja, warga Dusun Watunggo, Senin, di Ngada.

Ketika dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ngada, Laurensius Ngiso Godja, di Ngada, dan staf khusus menteri tenaga kerja dan transmigrasi, Anton Doni di Jakarta, menyatakan, mereka baru menurunkan tim verifikasi Senin siang ke Uluwae.