Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Doktor HC Jangan Rusak Hubungan RI-Saudi

Kompas.com - 05/09/2011, 09:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia Prof Dr Hikmahanto Juwana mengatakan, kontroversi terkait pemberian gelar doktor Honoris Causa UI kepada Raja Arab Saudi harus segara diselesaikan. Ia khawatir, jika terus berlanjut, hal ini bisa berdampak pada hubungan Indonesia dan Arab Saudi. Hal itu dikatakan Hikmahanto saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2011) pagi.

"Di Indonesia ramai, di Arab Saudi enggak. Tetapi, di sini kan ada Duta Besar Arab Saudi yang bisa menyampaikan kepada Rajanya atas apa yang berkembang di sini. Kontroversi ini sebenarnya ditujukan kepada Rektor UI, bukan kepada Raja Saudi. Tetapi, saya khawatir akan berpotensi mengganggu hubungan kedua negara," ujar Hikmahanto.

Ia mengatakan, pemerintah secara tidak langsung harus mengawal permasalahan ini. "Agar jangan sampai dampaknya meluas," kata dia.

Menurut Hikmahanto, persoalan ini sebenarnya masalah internal UI. Penolakan atas pemberian gelar tersebut didasari karena tidak adanya alasan akademis dibalik gelar kehormatan tersebut. Padahal, jelasnya, pemberian gelar doktor Honoris Causa haruslah berlandaskan alasan-alasan akademis.

"Tetapi, alasan yang disampaikan oleh Rektor kan tidak akademis, maka ada penolakan. Misalnya, alasan dikasihnya gelar itu karena harapan akan ada perbedaan sikap kepada para TKI. Ini bukan alasan akademis. Kecuali, gelar itu merupakan tanda jasa dari pemerintah. Pemberian gelar doktor HC harus kuat pijakan akademisnya," papar Hikmahanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com