Tangan-Kaki Diikat, 2 Wartawan Dibunuh

MEXICO CITY, KOMPAS.com — Dua wartawan Meksiko ditemukan tewas di Mexico City dalam kondisi telanjang dengan tangan dan kaki terikat. Majalah Contralinea menyampaikan hal itu, Kamis (1/9/2011).

Mayat Ana Maria Marcela Yarce Viveros, pendiri majalah mingguan jurnalisme investigasi, dan Rocio Gonzalez Trapaga, wartawan freelance dan mantan reporter saluran Televisa, menurut edisi online majalah itu, ditemukan di sebuah taman di Iztapalapa, sebuah permukiman kelas pekerja di sebelah tenggara ibu kota.

"Mereka dibunuh secara brutal. Untuk saat ini, kami tidak memiliki informasi lebih lanjut. Kami tidak tahu mengapa mereka dibunuh," kata Janet Alba, asisten direktur majalah itu kepada AFP.

"Kami menyerukan pihak yang berwenang untuk menjelaskan peristiwa sedih itu," demikian pesan singkat pada situs tersebut.

Mayat itu "ditemukan pada Kamis pagi dan diidentifikasi pada sorenya," kata seorang pejabat dari kantor kota Jaksa Agung kepada AFP, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Direktur majalah, Miguel Badillo, kepada radio Formula, menjelaskan bahwa wartawati itu kehabisan napas. Ia mengatakan, mereka menghilang setelah meninggalkan kantor sekitar pukul 22.00 waktu setempat pada Rabu (31/8/2011).

Menurut laporan PBB yang diterbitkan pada Juni, Meksiko adalah negara paling berbahaya di Amerika untuk wartawan.

Humberto Millan, seorang editor surat kabar online dan pembawa acara radio, ditemukan mati sepekan lalu di negara bagian barat laut Sinaloa, sehari setelah seseorang bersenjata menangkap dia.

Menurut Komisi Hak Asasi Manusia Inter-Amerika yang berkantor pusat di Washington, sejak awal tahun, lima wartawan lainnya telah dibunuh di negara itu.