KOMPAS.com — Rusia mengaku tak tersandung perselisihan harga gas dengan Ukraina. Makanya, kemungkinan besar, Negeri Beruang Merah menghentikan pengiriman gasnya ke Eropa melalui pipa-pipa melintasi wilayah Ukraina. Sebagai gantinya, menurut warta Xinhua pada Kamis (1/9/2011), Rusia akan menggunakan kapal-kapal laut untuk pengiriman gas ke Eropa. "Kami makin menuju realisasi penghentian pengiriman gas lewat Ukraina," kata Menteri Energi Rusia Sergei Shmatko.
Shamtko mengatakan masih ada perbedaan kecil soal harga gas dengan Ukraina. "Namun, bagi Rusia, yang utama adalah menyiapkan pengiriman gas dengan kapal," katanya.
Persoalan harga gas di antara kedua negara memang bukan pengalaman pertama. Pada 2009, Ukraina mengurangi laju pengiriman gas Rusia ke Eropa hingga 20,4 persen selama dua minggu. Pemicunya adalah perbedaan penetapan harga energi tersebut.
Ukraina memang membeli gas dari Rusia. Selain itu, Ukraina menjadi tempat perlintasan dan transit pengiriman gas Rusia ke negara-negara Eropa. Pada 2009, Rusia sempat memutus pasokan ke Ukraina lantaran negeri pecahan Uni Soviet itu punya utang 2 miliar dollar AS ke Rusia.
Rusia menggertak Ukraina dengan menaikkan harga gas hingga 418 dollar AS per meter kubik. Harga ini sejatinya adalah harga jual gas Rusia untuk negara-negara Eropa.
Ukraina membalas dengan menaikkan harga sewa transit pengiriman gas dan minyak Rusia yang melalui Ukraina. Giliran Rusia uring-uringan. Soalnya, 42 persen kebutuhan gas Eropa yang dipasok Rusia dialirkan melalui Ukraina. Nah, andai kata sepakat tak tercapai, boleh jadi, kelangkaan berikut menjulangnya harga gas di Eropa, termasuk Ukraina tentunya, bakal terjadi lagi seperti dua tahun silam.