Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Libya Shalat Id di Lapangan Syuhada

Kompas.com - 01/09/2011, 01:48 WIB

TRIPOLI, KOMPAS.com – Puluhan ribu warga Muslim di Libya, Rabu (31/8/2011), berkumpul untuk merayakan Idul Fitri dan melaksanakan shalat Id di Lapangan Syuhada yang bersejarah di Tripoli, saat mereka bersukaria atas ambruknya kekuasaan Moammar Khadafy.

Saat fajar menyingsing, pria, wanita, dan anak-anak mulai berdatangan ke lapangan tersebut–yang dinamakan Lapangan Hijau di bawah pemerintahan Khadafy–dengan mengenakan pakaian terbaik mereka. Kaum perempuan dipenuhi perasaan kemenangan dan secara spontan berteriak kegirangan.

"Ini adalah hari raya terbaik dalam hidup saya," kata Abdel Masmoudi, yang berusia 41 tahun dan dilahirkan saat Khadafy merebut kekuasaan, sebagaimana dikutip AFP.

Seorang imam yang memimpin shalat pada pagi hari di lapangan tersebut mendesak semua rakyat Libya untuk bersatu dan mensyukuri terdepaknya "Khadafy si tiran". Jemaah bergembira saat nama pemimpin yang digulingkan tersebut disebut.

Pasukan gerilyawan telah mendirikan pos keamanan di sekitar lapangan itu, sementara penjaga bersenjata berpatroli di daerah tersebut dan penembak jitu mengambil posisi di atap rumah di sekitar tempat orang menunaikan shalat Id.

Perayaan Idul Fitri 1432 H di Tripoli dimulai Selasa (30/8/2011) malam, dengan peluru dan mortir yang meninggalkan jejak merah di udara serta menerangi kegelapan sebagai pengganti kembang api.

"Ini untuk pertama kali kami merasa santai dalam 42 tahun," kata Amari Abdullah (24) kepada AFP. "Kami akan merayakan Id seperti masa lalu, tetapi kali ini berbeda. Ini adalah Libya yang baru."

Gerilyawan anti-Khadafy menyatakan mereka telah "membebaskan" sebagian besar negara Afrika Utara itu. Perundingan masih berlangsung bagi penyerahan diri pasukan yang setia kepada Khadafy di Sirte, kota kelahiran pemimpin Libya tersebut.

"Lihat kerumunan orang ini, ini ribuan kali lebih banyak ketimbang jumlah kaum fanatik yang Khadafy kumpulkan di depan kamera televisi dunia untuk mengklaim semua orang Libya mendukung dia," kata pengusaha yang bernama Ahmed al-Huni (31).

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com